Menlu Australia Tegaskan AUKUS Tak Akan Ciptakan Senjata Nuklir

Menlu Australia Tegaskan AUKUS Tak Akan Ciptakan Senjata Nuklir

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Jun 2022 17:57 WIB
Australian Foreign Minister Penny Wong speaks during a press conference after meeting with Malaysian Foreign Minister Saifuddin Abdullah during visit to Foreign Ministry in Putrajaya, Malaysia, Tuesday, June 28, 2022. (AP Photo/Vincent Thian)
Menlu Australia Penny Wong (AP Photo/Vincent Thian)
Putrajaya -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong menegaskan pakta keamanan yang dijalin negaranya dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris tidak akan menciptakan senjata nuklir. Dia berharap tak ada lagi kekhawatiran pakta itu memicu perlombaan senjata regional.

"Kami bukan kekuatan nuklir. Ada kekuatan nuklir di kawasan ini, tapi Australia bukan salah satunya," tegas Wong dalam konferensi pers usai bertemu Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah di Putrajaya, seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/6/2022).

AUKUS merupakan pakta keamanan trilateral antara ketiga negara tersebut. AUKUS ialah singkatan dari Australia, United Kingdom, United States.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah perjanjian yang disebut AUKUS, Australia akan mengakuisisi sejumlah kapal selam bertenaga nuklir. Beberapa negara dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengkhawatirkan pakta itu bisa meningkatkan ketegangan di titik rawan konflik seperti Laut China Selatan yang menjadi sengketa.

Diperingatkan juga bahwa pakta keamanan tiga negara ini akan mengancam stabilitas kawasan.

ADVERTISEMENT

"Kami tetap sangat jelas bahwa kami tidak mencari, kami juga tidak akan pernah berupaya untuk mempersenjatai, (untuk) memiliki kemampuan nuklir apapun pada kapal-kapal selam kami," ujar Wong dalam penegasannya.

"Saya pikir terkadang orang-orang mendengar kata nuklir, dan saya memahami ada respons untuk itu, (tapi) kita berbicara soal propulsi nuklir, bukan senjata nuklir," jelasnya.

Lihat juga video 'Pesan Zelensky: Jangan Tunggu Rusia Gunakan Senjata Nuklir!':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri mengatakan pemerintahannya menolak aliansi apapun yang berbagi senjata nuklir atau teknologi terkait.

"Kami khawatir bahwa sejumlah perekonomian besar lainnya akan memanfaatkan AUKUS," ucap Sabri dalam wawancara dengan surat kabar Jepang, Nikkei, pada Mei lalu.

"Sebagai contoh, jika China ingin membantu Korea Utara untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir, kami tidak bisa mengatakan tidak karena AUKUS telah menetapkan preseden," imbuhnya.

Lebih lanjut, Wong menyatakan pemerintahan baru Australia, yang dilantik 1 Juni lalu, berkomitmen dalam memastikan kawasan tetap damai, stabil dan makmur.

"Dan yang penting, sebuah kawasan di mana aturan memampukan prediktabilitas soal perilaku negara dan soal cara-cara sengketa diselesaikan," sebutnya.

Wong mengatakan dirinya telah menjelaskan posisi Australia kepada Saifuddin dan para Menlu lainnya di Vietnam juga Indonesia saat melakukan kunjungan. "Kami berharap seiring berjalannya waktu, Anda tahu, kekhawatiran masyarakat akan bisa diredakan," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads