Korban tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghantam mal di Kota Kremenchuk, Ukraina tengah, terus bertambah. Jika sebelumnya ada 10, kini korban tewas akibat serangan rudal itu menjadi 13 orang.
"Serangan Rusia hari ini di pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah salah satu aksi teroris paling berani dalam sejarah Eropa," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam siaran malamnya yang diposting di Telegram, seperti dilansir dari AFP (28/6/2022).
Dmytro Lunin, gubernur wilayah Poltava tempat Kremenchuk berada mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat dari 10 menjadi setidaknya 13 orang. Sementara lebih dari 40 orang lainnya dilaporkan terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Zelensky mengatakan lebih dari seribu warga sipil berada di mal ketika rudal menghantam kota yang berpenduduk 220.000 orang sebelum perang.
"Mall terbakar, penyelamat sedang memadamkan api. Jumlah korban tidak mungkin dibayangkan," tulis Zelensky di Facebook.
Sebuah video yang dibagikan oleh presiden Ukraina itu menunjukkan mal dilalap api dengan puluhan penyelamat dan sebuah truk pemadam kebakaran di luar. Layanan darurat juga menerbitkan gambar yang menunjukkan sisa-sisa bangunan yang membara dengan petugas pemadam kebakaran dan penyelamat berusaha membersihkan puing-puing.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan serangan itu sengaja dilakukan bertepatan dengan jam tersibuk mal dan menyebabkan jumlah korban maksimum.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan mal itu dihantam oleh rudal anti-kapal Kh-22 yang ditembakkan dari pembom Tu-22 dari wilayah Kursk di Rusia barat.
"Tembakan rudal di Kremenchuk menghantam daerah yang sangat sibuk yang tidak memiliki hubungan dengan permusuhan," tulis Wali Kota Vitali Maletsky di Facebook.
Simak Video 'Penampakan Mal Ukraina Terbakar Dihantam Rudal Rusia, 10 Tewas':
Lunin mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Menurutnya, serangan itu merupakan tindakan teror sinis terhadap penduduk sipil.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba meminta sekutu Kyiv untuk memasok lebih banyak senjata berat dan menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia.
"Rusia adalah aib bagi kemanusiaan dan harus menghadapi konsekuensinya," tulisnya di Twitter.
Pembantu presiden Mykhaylo Podolyak menuduh Rusia sebagai negara teroris.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan di Twitter bahwa dunia ngeri dengan serangan rudal Rusia hari ini yang menghantam pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai- yang terbaru dalam serangkaian kekejaman.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan itu menunjukkan kedalaman kekejaman dan barbarisme pemimpin Rusia Vladimir Putin. Dan Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengutuk serangan itu.
"Dengan membom warga sipil dan infrastruktur sipil tanpa pandang bulu, Rusia melanjutkan pelanggaran mengerikan terhadap hukum humaniter internasional," tulisnya di Twitter.
"Rusia harus bertanggung jawab atas tindakannya."