Badai monsun yang memicu banjir dahsyat di Bangladesh dan India telah menewaskan sedikitnya 59 orang. Bencana tersebut juga menyebabkan jutaan orang lainnya terdampar.
Dilansir dari AFP, Minggu (19/6/2022), petir yang dipicu oleh badai telah menewaskan sedikitnya 21 orang di seluruh negara Asia Selatan itu sejak Jumat sore lalu. Kepala polisi setempat, Mizanur Rahman menyebut di antara 21 orang itu ada tiga anak berusia antara 12 dan 14 yang tersambar petir di kota pedesaan Nandail.
Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di lereng bukit di kota pelabuhan Chittagong.
Kepala Menteri Negara Bagian Meghalaya, Conrad Sangma dalam Twitternya menyebut sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis (16/6) di Meghalaya. Menurutnya, belasan orang menjadi korban setelah tanah longsor dan aliran sungai yang menenggelamkan jalan.
Di Assam, lebih dari 2,6 juta orang terkena dampak banjir setelah hujan deras selama lima hari. Lalu sebanyak 18 orang tewas dalam banjir atau tanah longsor di sekitar negara bagian itu sejak Kamis. Ada sekitar 7.500 orang diselamatkan pada Sabtu sore.
Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan pejabat distrik untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada korban yang terjebak dalam banjir.
Situasi Memburuk
Kepala Administrator Pemerintah wilayah Sylhet, Mosharraf Hossain mengatakan banjir di Bangladesh memburuk pada Sabtu (18/6) pagi setelah jeda sementara dari hujan sore sebelumnya.
"Situasinya buruk. Lebih dari empat juta orang terdampar oleh air banjir," kata Hossain, seraya menambahkan bahwa hampir seluruh wilayah itu tanpa listrik.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
(fas/fas)