Kasus hilangnya seorang jurnalis Inggris dan pakar adat Brasil di Hutan Amazon terus diselidiki. Polisi menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini.
Dilansir dari AFP Kamis (16/6/2022), tersangka itu yakni Oseney da Costa Oliveira (41) dikawal oleh petugas dengan wajah tertutup, kaus berkerudung merah-hitam ditarik rendah di atas kepalanya, dan ditempatkan di perahu polisi, dalam gambar yang ditampilkan di TV Globo, penyiar terbesar Brasil.
Laporan mengatakan perahu biru-putih kemudian berangkat ke tempat di sungai Itaquai di mana penyelidik mencari tanda-tanda koresponden veteran Dom Phillips, 57, dan spesialis Pribumi yang dihormati Bruno Pereira, 41, yang menghilang pada 5 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi federal menolak berkomentar.
Oliveira, yang dijuluki "Dos Santos," ditangkap Selasa di Atalaia do Norte, kota kecil di utara tempat Phillips dan Pereira kembali ketika mereka menghilang di Lembah Javari yang terpencil setelah menerima ancaman selama perjalanan pelaporan.
Seorang pria yang dilaporkan sebagai saudara laki-laki Oliveira, Amarildo da Costa de Oliveira, seorang nelayan yang dijuluki "Pelado," ditangkap pada 7 Juni. Penyelidik sedang menganalisis sampel darah yang ditemukan di perahunya, serta sisa-sisa manusia yang diduga ditemukan di sungai Itaquai.
Saksi mata mengatakan Amarildo da Costa terlihat mengikuti perahu orang-orang yang hilang dengan kecepatan tinggi sesaat sebelum mereka menghilang.
Phillips, 57, kontributor lama untuk Guardian Inggris dan surat kabar internasional terkemuka lainnya, sedang mengerjakan sebuah buku tentang pembangunan berkelanjutan di Amazon.
Pereira, advokat yang sangat dihormati untuk masyarakat adat di kawasan itu, bertindak sebagai pemandunya.
Orang Brasil itu sedang cuti dari pekerjaannya sebagai spesialis perlindungan Pribumi di agen federal Brasil untuk masyarakat asli, FUNAI.
Dia telah menerima ancaman pembunuhan atas pekerjaannya membantu masyarakat adat melawan peningkatan serangan di tanah mereka di Lembah Javari, yang terletak di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru dan telah melihat gelombang perdagangan narkoba dan kejahatan lingkungan seperti penangkapan ikan ilegal.
(eva/eva)