Seorang pria Kanada yang menabrakkan mobil van sewaannya ke kerumunan pejalan kaki di pusat kota Toronto, Kanada dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 25 tahun. Sebanyak 11 orang tewas dalam aksinya yang dilakukan pada tahun 2018 itu.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (14/6/2022), Alek Minassian, yang berusia 25 tahun pada saat serangan itu, sebelumnya telah dinyatakan bersalah oleh hakim Kanada lebih dari setahun yang lalu, pada Maret 2021.
Pada tanggal 23 April 2018, Minassian mengendarai van sewaan putih dengan kecepatan penuh di jalan-jalan dan trotoar di kota metropolitan Kanada, Toronto, mengarah ke para pejalan kaki hingga sejauh lebih dari satu mil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh orang tewas dan 16 terluka dalam serangan itu. Namun, jumlah kematian meningkat menjadi 11 orang pada akhir Oktober 2021 ketika seorang wanita terluka yang telah menghabiskan lebih dari tiga tahun di rumah sakit, akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
Itu adalah serangan terburuk dalam sejarah Toronto.
Vonis penjara tersebut dijatuhkan pada Senin (13/6) waktu setempat, kurang dari tiga minggu setelah Mahkamah Agung Kanada menjatuhkan hukuman kumulatif bagi para pembunuh. Ini merupakan sebuah ketentuan dalam KUHP sejak 2011 yang memberi wewenang kepada hakim untuk menjatuhkan hukuman penjara yang sangat lama kepada para pembunuh yang menyebabkan banyak kematian.
Pengadilan menyimpulkan bahwa hukuman penjara yang "sangat melebihi harapan hidup setiap orang adalah merendahkan karena absurditasnya dan, oleh karena itu, bertentangan dengan martabat manusia".
Lihat juga video 'Tragedi Maut di Berlin, Mobil Tabrak Kerumunan-Buat 1 Nyawa Melayang':