India Imbau Pejabat Hati-hati Bahas Agama Imbas Protes Penghinaan Nabi

India Imbau Pejabat Hati-hati Bahas Agama Imbas Protes Penghinaan Nabi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 08 Jun 2022 17:17 WIB
People holding placards shout slogans demanding the arrest of Bharatiya Janata Party (BJP) member Nupur Sharma for her blasphemous comments on Prophet Mohammed, on a street in Mumbai, India, June 6, 2022. REUTERS/Francis Mascarenhas
Warga Muslim di India menggelar protes menuntut penangkapan jubir BJP yang berkuasa, Nupur Sharma, terkait komentarnya yang menghina Nabi Muhammad SAW (REUTERS/Francis Mascarenhas)
New Delhi -

Para pejabat India diimbau untuk 'sangat berhati-hati' ketika berbicara soal agama dalam platform publik setelah pernyataan menghina Nabi Muhammad SAW yang dilontarkan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, memicu protes dari berbagai negara mayoritas Muslim.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (8/6/2022), warga Muslim yang merupakan minoritas di India telah merasakan tekanan lebih besar dalam banyak hal, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian hijab, di bawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi yang bernaung di bawah BJP.

Bahkan terjadi bentrokan Hindu-Muslim selama prosesi keagamaan beberapa waktu terakhir, menyusut kerusuhan mematikan tahun 2019-2020 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pemimpin BJP menuturkan bahwa instruksi verbal disampaikan kepada lebih dari 30 pejabat senior dan sejumlah menteri federal yang berwenang terlibat dalam perdebatan yang digelar saluran televisi India yang seringkali disiarkan secara langsung ke jutaan pemirsa.

"Kami tidak ingin para pejabat partai untuk berbicara dengan cara yang menyakiti sentimen keagamaan dari komunitas manapun ... Mereka harus memastikan doktrin partai dibagikan dengan cara yang canggih," tutur seorang pemimpin senior BJP dan menteri federal di New Delhi.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak dilarang berbicara soal isu keagamaan yang sensitif, tapi kami tidak boleh menghina prinsip dasar agama apapun," ucap juru bicara senior BJP, Gopal Krishna Agarwal, dalam pernyataan terpisah.

Dengan sekitar 100 juta anggota, yang kebanyakan warga Hindu, BJP merupakan partai politik terbesar di dunia. Warga Muslim diketahui hanya mencapai sekitar 13 persen dari total 1,35 juta miliar jiwa penduduk India.

Lihat Video: Hina Nabi Muhammad, Muslim India Tuntut Jubir Partai BJP Ditangkap

[Gambas:Video 20detik]



Pekan lalu, BJP menonaktifkan juru bicaranya yang bernama Nupur Sharma dan mengeluarkan seorang juru bicara lainnya terkait komentar kontroversial keduanya. Sharma secara khusus menjadi sorotan global karena komentarnya dalam perdebatan di televisi setempat yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.

Negara-negara mayoritas Muslim menuntut permintaan maaf dari pemerintah India dan memanggil para diplomat India untuk memprotes pernyataan tersebut. Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran dan Afghanistan menjadi negara-negara yang menyampaikan protes.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pernyataannya menyebut penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin meningkat terhadap Islam di India dan pelecehan secara sistematis terhadap umat Muslim.

Meskipun BJP menyangkal adanya peningkatan ketegangan komunal selama masa pemerintahannya, pemerintahan BJP telah mendorong kelompok-kelompok Hindu garis keras dalam beberapa tahun terakhir untuk menggunakan alasan mempertahankan keyakinan mereka dan memicu peningkatan sentimen anti-Muslim.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dalam laporan tahunan soal kebebasan beragama internasional yang dirilis Juni, menyatakan serangan terhadap anggota kelompok minoritas, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan intimidasi, terjadi di India sepanjang tahun 2021.

Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataan pada Senin (6/6) waktu setempat, menegaskan cuitan Twitter dan komentar ofensif itu sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads