Pesawat China Bahayakan Keselamatan Personelnya, Kanada Geram!

Pesawat China Bahayakan Keselamatan Personelnya, Kanada Geram!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 02 Jun 2022 16:34 WIB
Pesawat pengebom H-6K milik militer China
pesawat militer China (Foto: Gao Fudi/chinamil)
Jakarta -

Militer Kanada menuduh pilot-pilot Angkatan Udara China berperilaku tidak profesional dan berisiko dalam insiden baru-baru ini di wilayah udara internasional.

Saat kejadian, pesawat militer Kanada yang terlibat tengah dikerahkan di Jepang sebagai bagian dari upaya multinasional untuk menegakkan sanksi-sanksi PBB terhadap Korea Utara, yang telah menghadapi hukuman internasional atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (2/6/2022), Angkatan Bersenjata Kanada mengatakan pada hari Rabu (1/6) waktu setempat, bahwa Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat "tidak mematuhi norma-norma keselamatan udara internasional" pada beberapa kesempatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Interaksi-interaksi ini tidak profesional dan/atau membahayakan keselamatan personel (Angkatan Udara Kerajaan Kanada)," demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Kanada.

Dalam beberapa kasus, kru Kanada harus segera mengubah jalur penerbangan mereka untuk "menghindari potensi tabrakan dengan pesawat yang mencegat," kata Angkatan Bersenjata Kanada dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Kadang-kadang, pesawat-pesawat militer China mencoba mengalihkan pesawat Kanada dari jalur penerbangan mereka dan terbang sangat dekat sehingga awaknya "sangat terlihat jelas," bunyi pernyataan itu.

Pernyataan itu menyebut interaksi seperti itu di wilayah udara internasional selama misi yang disetujui PBB belakangan menjadi lebih sering. Ditambahkan bahwa "kejadian ini juga telah ditangani melalui saluran diplomatik."

Lihat juga video 'AS Siap Perang, China: Jangan Melawan 1,4 Miliar Rakyat Tiongkok!':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, intelijen AS mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Amerika Serikat pada hari Kamis (2/6) memaksakan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB tentang sanksi yang lebih keras setelah Korea Utara melakukan serangkaian peluncuran roket, termasuk rudal balistik antarbenua.

Amerika Serikat mengatakan uji coba tersebut merupakan pelanggaran berani terhadap resolusi PBB pada 2017 yang memperingatkan konsekuensi lebih lanjut untuk uji coba rudal jarak jauh atau senjata nuklir.

Namun China, sekutu utama Korea Utara, dan Rusia, yang hubungannya dengan Barat telah makin memburuk akibat invasi Ukraina, keduanya memveto resolusi tersebut. Alasannya, sanksi baru akan kontraproduktif dan meningkatkan ketegangan.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads