Senjata Nuklir Taktis Akan Dipakai di Ukraina? Ini Kata Dubes Rusia

Senjata Nuklir Taktis Akan Dipakai di Ukraina? Ini Kata Dubes Rusia

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 15:35 WIB
Russian service members work on demining the territory of Azovstal steel plant during Ukraine-Russia conflict in the southern port city of Mariupol, Ukraine May 22, 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Dampak pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina (dok. Reuters)
London -

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Inggris, Andrei Kelin, mengomentari spekulasi yang menduga Moskow akan menggunakan senjata nuklir taktis dalam operasi militernya di Ukraina. Kelin mengakui dirinya tidak meyakini Rusia akan menggunakan senjata semacam itu di Ukraina.

Seperti dilansir BBC, Senin (30/5/2022), Kelin dalam pernyataannya menjelaskan bahwa menurut aturan militer Rusia, senjata semacam itu tidak digunakan dalam konflik yang terjadi di wilayah Ukraina.

Kelin dalam wawancara dengan BBC One pada Minggu (29/5) pagi setempat menyatakan bahwa soal penggunaan senjata nuklir, Rusia memiliki aturan yang sangat ketat. Dia menegaskan bahwa senjata nuklir hanya akan digunakan jika keberadaan Rusia sebagai sebuah negara dalam keadaan terancam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tidak ada hubungannya dengan operasi saat ini," tegas Kelin, merujuk pada aksi militer Rusia ke Ukraina yang disebut sebagai 'operasi militer khusus'.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan kekuatan nuklir dalam siaga tinggi pada akhir Februari, sesaat usai invasi ke Ukraina, hal itu dianggap secara luas sebagai peringatan.

ADVERTISEMENT

Putin menyalahkan Barat dan aliansi NATO sebagai pemicu pengembangan agresi. Namun Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace menyebutnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari 'apa yang salah di Ukraina', dengan menyebut Moskow terlambat dari jadwal dalam invasinya setelah hanya beberapa dan berupaya 'mengingatkan dunia' bahwa pihaknya memiliki penangkal.

Senjata nuklir taktis merupakan senjata yang bisa digunakan dalam jarak relatif dekat, yang berbeda dengan senjata nuklir 'strategis' yang bisa diluncurkan untuk jarak yang lebih jauh dan semakin memicu momok perang nuklir besar-besaran.

Simak Video 'Ramzan Kadyrov Anggap Ukraina Selesai, Berikutnya Polandia?':

[Gambas:Video 20detik]



Namun istilah itu masih mencakup berbagai jenis senjata, termasuk bom-bom dan rudal yang berukuran lebih kecil yang digunakan di medan pertempuran. Rusia diperkirakan memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis.

Dalam pernyataannya, Kelin juga menyebut tuduhan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di kota Bucha, Ukraina, sebagai 'rekayasa'. Kelin membantah pasukan Rusia menggempur warga sipil di Ukraina.

"Dalam pandangan kami, itu rekayasa. Itu hanya digunakan untuk mengganggu negosiasi," sebutnya.

Bantahan Kelin itu kontradiktif dengan keterangan sejumlah saksi mata dari pihak warga, yang memberitahu BBC bahwa pasukan Rusia mengeksekusi mati orang-orang tercinta mereka.

Citra satelit juga tampaknya secara langsung bertentangan dengan bantahan Moskow, di mana mayat-mayat tergeletak di jalanan selama dua pekan sebelum pasukan Rusia meninggalkan Bucha.

Kelin menyebut rekaman video itu 'mungkin sepotong film atau bagian dari permainan atau lelucon atau apapun itu, itu ada set permainan komputer'.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads