Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengonfirmasi bahwa pesawat itu 'mengalami kecelakaan' saat mengudara di ketinggian 14.500 kaki atau 4.420 meter di area Sanosware, area pedesaan Thasang, distrik Mustang.
"Empat belas mayat telah ditemukan sejauh ini, pencarian terus berlanjut untuk sisanya. Cuacanya sangat buruk tapi kami bisa membawa tim ke lokasi kecelakaan. Tidak ada penerbangan lainnya yang mungkin dilakukan," juru bicara otoritas setempat, Dea Chandra Lal Karn, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Bandara Pokhara, Dev Raj Subedi, menyatakan kepada AFP bahwa para petugas penyelamat mengikuti sinyal GPS, ponsel dan satelit untuk mempersempit lokasinya.
Seorang pejabat lokal, Pradeep Gauchan, menuturkan bahwa puing-puing pesawat itu tersebar di ketinggian 3.800-4.000 meter di atas permukaan laut.
"Sangat sulit untuk mencapai sana dengan berjalan kaki. Satu tim diturunkan di dekat area dengan helikopter, tapi saat berawan sehingga penerbangan tidak dimungkinkan," tutur Gauchan kepada AFP. "Helikopter siaga menunggu awan cerah," imbuhnya.
Menurut situs Jaringan Keselamatan Penerbangan, pesawat yang jatuh itu merupakan buatan de Havilland asal Kanada dan pertama mengudara lebih dari 40 tahun lalu, atau tahun 1979.
(nvc/ita)