Sebuah kawah di Siberia, Rusia, yang dijuluki 'mulut neraka' dilaporkan bertumbuh sepanjang 1 kilometer. Kawah raksasa sedalam 86 meter ini merupakan lubang menganga di permukaan Bumi yang pertama kali diukur tahun 1980-an silam.
Seperti dilansir India Times dan Times Now News, Selasa (24/5/2022), sejak saat itu, kawah dengan nama resmi kawah Batagaika itu dilaporkan telah bertambah panjang 1 kilometer dengan kedalaman mencapai 282,1 kaki atau 86 meter.
Penduduk lokal mempercayai kawah itu sebagai jalan menuju neraka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan, menurut laporan Daily Mirror, meyakini kawah raksasa itu sebagai hasil dari tanah permafrost yang mencair, yang membeku pada Zaman Es Kuarter sekitar 2,58 juta tahun lalu. Ketika kawasan hutan dibuka tahun 1960-an silam, cahaya matahari mencapai tanah dan mulai menghangatkannya.
Permafrost merupakan lapisan bawah permukaan tanah yang tebal, yang tetap membeku sepanjang tahun, terutama di daerah kutub.
Melelehnya permafrost bukanlah kabar baik bagi perubahan iklim karena pencairan melepaskan gas rumah kaca yang berbahaya, khususnya metana, ke atmosfer dan itu diketahui lebih kuat dalam menangkap panas dibandingkan karbon dioksida itu sendiri -- 84 kali lipat lebih tepatnya.
Dalam situasi itu, lapisan es di tanah mulai mencair dan kemudian menyebabkan tanah menjadi padat, merosot, dan amblas. Para ilmuwan memperkirakan akan ada lebih banyak 'mulut neraka' yang mungkin muncul di seluruh dunia karena dampak pemanasan global.
Simak Video: Tentara Rusia Divonis Penjara Seumur Hidup di Sidang Kejahatan Perang
Kawah Batagaika di Siberia itu dilaporkan saat ini bertumbuh sepanjang 20-30 meter setiap tahunnya, dengan pergerakannya tidak stabil dan tidak bisa dihentikan. Dengan laju ini, pertumbuhan kawah 'mulut neraka' itu diperkirakan akan menelan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Citra satelit menunjukkan kawah Batagaika sebagai tenggelamnya massa Bumi yang besar dan tampak menarik semua yang ada di sekitarnya.
Sementara itu, masyarakat adat yang tinggal di area sekitar kawah tersebut melaporkan mendengar suara-suara dentuman 'mengganggu' dari kawah tersebut.