Sungguh Tega Israel Tuding Palestina Atas Tewasnya Jurnalis Al Jazeera

Sungguh Tega Israel Tuding Palestina Atas Tewasnya Jurnalis Al Jazeera

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Mei 2022 05:00 WIB
Israels new prime minister Naftali Bennett holds a first cabinet meeting in Jerusalem Sunday, June 13, 2021. Israels parliament has voted in favor of a new coalition government, formally ending Prime Minister Benjamin Netanyahus historic 12-year rule. Naftali Bennett, a former ally of Netanyahu became the new prime minister (AP Photo/Ariel Schalit)
PM Israel (Foto: AP/Ariel Schalit)
Jakarta -

Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh (51) tewas tertembak saat meliput penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Israel menuding bahwa pasukan Palestina yang menembak Sheeren Abu Aqleh.

Tuduhan Israel tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett. Dilansir dari AFP, Rabu (11/5), Bennet menepis penyataan resmi dari jaringan Al Jazeera yang menuduh Israel sebagai pelaku penembakan.

"Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata -- yang menembaki tanpa pandang bulu pada saat itu -- yang bertanggung jawab atas kematian malang wartawan itu," sebut PM Bennett dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz dalam pernyataan terpisah pada Rabu (11/5) malam tampak berupaya menjauhkan diri dari pernyataan PM Bennett, dengan menyatakan pihaknya belum bisa menentukan siapa pelaku penembakan fatal itu.

Jurnalis Al Jazeera bernama Shireen Abu Aqleh tewas ditembak pasukan Israel. Abu Aqleh menggambarkan dia sebagai sosok pemberani, baik hati, dan mewakili suara rakyat Palestina.Jurnalis Al Jazeera bernama Shireen Abu Aqleh tewas ditembak pasukan Israel. Abu Aqleh menggambarkan dia sebagai sosok pemberani, baik hati, dan mewakili suara rakyat Palestina. Foto: AP/Majdi Mohammed

"Temuan awal kami dari penyelidikan tidak bisa mengindikasikan tembakan apa yang diarahkan terhadap Shireen dan tidak bisa mengecualikan opsi apapun di bawah kekacauan operasional ini," ucap Gantz.

ADVERTISEMENT

Namun dia juga menyebut bahwa sekelompok pria bersenjata Palestina di Jenin melepas tembakan dari 'berbagai arah'.

"Kami tidak yakin bagaimana dia terbunuh," imbuh Gantz, sembari menyebut kematian Abu Aqleh sebagai 'kehilangan yang serius'.

Sebelumnya, Al Jazeera menyebut pasukan Israel membunuh Abu Aqleh "dengan darah dingin" ketika dia bekerja di wilayah Palestina.

"Dalam pembunuhan terang-terangan, melanggar hukum dan norma internasional, pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina," kata Al Jazeera dalam pernyataannya.

Media itu pun menyerukan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis perempuan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa seorang wartawan Palestina lainnya juga ditembak dengan peluru tajam di punggungnya. Jurnalis tersebut, Ali Samoudi, yang bekerja untuk surat kabar Quds yang berbasis di Yerusalem, dilaporkan dalam kondisi stabil.

Simak video 'PBB Kutuk Keras Penembakan Wartawan Al Jazeera Oleh Pasukan Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Tekanan untuk penyelidikan independen. Simak di halaman selanjutnya.


Tekanan untuk Penyelidikan Independen

Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, negara-negara Arab hingga kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kompak menyerukan agar kematian Abu Aqleh yang merupakan wartawan veteran berkewarganegaraan Palestina-AS itu diselidiki secara independen.

Otoritas AS dalam tanggapannya mengecam keras pembunuhan Abu Aqleh, dengan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyerukan agar kematian Abu Aqleh 'diselidiki secara transparan'.

"Kami mendorong kedua pihak untuk berpartisipasi dalam penyelidikan agar kita bisa mengetahui mengapa ini terjadi," cetusnya.

Uni Eropa dalam responsnya juga menyerukan penyelidikan 'independen' terhadap penembakan yang menewaskan Abu Aqleh di Tepi Barat.

Pernyataan negara-negara Arab. Simak di halaman selanjutnya.

Sementara negara-negara Arab di PBB menyerukan penyelidikan internasional yang independen terhadap apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan wartawan Al Jazeera. Seruan ini disampaikan dalam surat yang dikirimkan ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Dewan Keamanan PBB dan Presiden Majelis Umum PBB.

"Kelompok Arab di New York mengadopsi pernyataan mengecam keras tindakan kriminal oleh otoritas pendudukan Israel dan menuntut penyelidikan independen internasional terhadap kejahatan ini," ucap Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.

Mansour menyebut penyelidikan independen diperlukan 'untuk membawa pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan ini menghadapi pertanggungjawaban atas kejahatan ini'.

Kantor HAM PBB dalam pernyataan terpisah mengaku 'terkejut' atas kematian wartawan veteran Al Jazeera itu. Kantor kepala HAM PBB Michelle Bachelet menyatakan telah mengirimkan tim ke lapangan untuk memverifikasi fakta-faktanya.

"Kami terkejut atas pembunuhan wartawan Shireen Abu Aqleh saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Palestina. Kantor kami ada di lapangan untuk memverifikasi fakta," demikian pernyataan kantor Bachelet via Twitter.

"Kami mendesak penyelidikan independen dan transparan terhadap pembunuhannya. Impunitas harus diakhiri," tegas pernyataan itu.

Halaman 4 dari 3
(aik/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads