Seorang remaja Palestina berusia 18 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel pada hari Rabu (11/5) dalam bentrokan di dekat kota Ramallah, Tepi Barat.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (11/5/2022), Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan Thaer Khalim Muslet al-Yazouri ditembak di Al-Bireh. Tembakan itu disebut kementerian mengenai bagian jantung remaja putra tersebut.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa pasukan "menembakkan peluru karet" selama kerusuhan di daerah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, masih di Tepi Barat, wartawan veteran Al Jazeera Shireen Abu Aqleh dilaporkan tewas ditembak pasukan Israel pada hari Rabu (11/5) ketika dia meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat.
Media Al Jazeera dan Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian Abu Aqleh (51), figur terkemuka dalam saluran berita Arab tersebut.
Pihak Al Jazeera menyebut pasukan Israel membunuh Abu Aqleh "dengan darah dingin" ketika dia bekerja di wilayah Palestina.
"Dalam pembunuhan terang-terangan, melanggar hukum dan norma internasional, pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina," kata Al Jazeera dalam pernyataannya.
Media itu pun menyerukan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, seorang wartawan Palestina lainnya juga ditembak dengan peluru tajam di punggungnya. Jurnalis tersebut, Ali Samoudi, yang bekerja untuk surat kabar Quds yang berbasis di Yerusalem, dilaporkan dalam kondisi stabil.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan operasi pada Rabu pagi di kamp pengungsi Jenin, basis kelompok-kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat bagian utara.
Simak juga 'Penangkapan 2 Warga Palestina Terkait Kasus Pembunuhan di Israel':
Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menyatakan 'kemungkinan' tembakan dari sejumlah warga Palestina bersenjata, telah menewaskan jurnalis perempuan itu.
Pernyataan PM Bennett itu menepis pernyataan resmi dari jaringan Al Jazeera yang menuduh tentara Israel sebagai pelaku penembakan yang menewaskan salah satu wartawannya.
"Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata -- yang menembaki tanpa pandang bulu pada saat itu -- yang bertanggung jawab atas kematian malang wartawan itu," ujar PM Bennett dalam pernyataannya.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring Israel bergulat dengan gelombang serangan yang menewaskan sedikitnya 18 orang sejak 22 Maret, termasuk seorang perwira polisi Arab-Israel dan dua warga Ukraina.
Tentara Israel menyalahkan beberapa serangan itu pada penduduk Jenin dan telah meningkatkan operasi di daerah itu dalam beberapa pekan terakhir.