Kementerian Intelijen Iran mengumumkan penangkapan dua warga Eropa di wilayahnya. Kedua warga Eropa itu dituduh berupaya melakukan 'destabilisasi negara' di wilayah Iran.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/5/2022), asal kewarganegaraan dua warga Eropa itu tidak disebutkan lebih lanjut oleh Kementerian Intelijen Iran.
"Dua warga Eropa, yang memasuki negara ini dengan tujuan memicu kekacauan dan mendestabilisasi masyarakat, telah diidentifikasi dan ditangkap," demikian pernyataan Kementerian Intelijen Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya disebutkan bahwa dua warga Eropa yang ditangkap itu berupaya mendekati serikat guru di Iran.
Selama berbulan-bulan, para guru di Iran menggelar unjuk rasa untuk menuntut otoritas setempat mempercepat penerapan reformasi di mana gaji mereka akan lebih mencerminkan pengalaman dan kinerja mereka.
Kementerian Intelijen Iran menggambarkan dua orang yang ditangkap itu sebagai 'dua agen berpengalaman', dan menyebut keduanya sebagai warga sebuah negara Eropa, tanpa menyebut lebih lanjut negara yang dimaksud juga waktu pasti penangkapan mereka.
Awal bulan ini, Human Rights Watch (HRW) menyerukan pembebasan nyaris 40 guru yang ditangkap dalam peristiwa-peristiwa terkait unjuk rasa di berbagai wilayah Iran pada 1 Mei.
Pada April lalu, salah satu anggota serikat guru setempat yang bernama Rasoul Bodaghi divonis lima tahun penjara atas partisipasinya dalam unjuk rasa setempat.
Perekonomian Iran terguncang akibat sanksi-sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2018, dengan para pegawai negeri menjadi salah satu yang paling terdampak.