Wartawan veteran Al Jazeera Shireen Abu Aqleh dilaporkan tewas ditembak pasukan Israel saat meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Shireen ditembak saat dia mengenakan rompi pers.
Penampakan Shireen memakai rompi pers sebelum tewas ditembak pasukan Israel ini diunggah oleh senior koresponden The National, Joyce Karam. Dalam foto itu, tampak Shireen memakai rompi biru dengan warna putih tulisan 'press' di tengahnya. Untuk diketahui, rompi pers berfungsi sebagai penanda kerja seorang jurnalis di lapangan. Jurnalis yang memakai rompi pers harus dilindungi ketika meliput di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memakai rompi pers, Shireen juga memakai baju biru dan tas selempang. Joyce Karam mengatakan Shireen ditembak saat meliput serangan di Tepi Barat.
"@ShireenNasri ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput penyerbuan di Jenin (Tepi Barat) hari ini. Wartawan veteran, meliput konflik selama lebih dari 15 tahun," tulis Joyce Karam dalam cuitannya.
Sebelumnya, dilaporkan Shireen tewas ditembak pasukan Israel pada hari Rabu (11/5) ketika dia meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (11/5/2022), media Al Jazeera dan Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian Abu Aqleh (51), figur terkemuka dalam saluran berita Arab tersebut.
Pihak Al Jazeera menyebut pasukan Israel membunuh Abu Aqleh "dengan darah dingin" ketika dia bekerja di wilayah Palestina.
"Dalam pembunuhan terang-terangan, melanggar hukum dan norma internasional, pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di Palestina," kata Al Jazeera dalam pernyataannya.