Dua jurnalis Rusia nekat memposting sedikitnya 30 artikel yang mengkritik Presiden Vladimir Putin di situs berita pro-Kemlin. Artikel-artikel itu mengkritik invasi yang diperintahkan Putin ke Ukraina dan penindasan oleh pemerintahannya terhadap para pengkritik di Rusia.
Seperti dilansir CNN, Selasa (10/5/2022), puluhan artikel itu diposting ke situs berita pro-Kremlin bernama lenta.ru pada Senin (9/5) waktu setempat dan langsung dihapus oleh pihak terkait.
CNN mengkaji artikel-artikel itu sengaja disusun untuk diposting pada peringatan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam yang jatuh pada Senin (9/5) waktu setempat.
Sejumlah artikel lainnya mengkritik Putin karena memanfaatkan peringatan 'Hari Kemenangan' pada 9 Mei untuk membenarkan serangan berdarah ke Ukraina.
Dua jurnalis Rusia yang diidentifikasi sebagai Egor Polyakov dan Alexandra Miroshnikova membuat sejumlah klaim dalam artikel-artikel mereka. Salah satunya menuduh para pejabat pertahanan Rusia 'berbohong kepada kerabat' soal tentara yang tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal perang Armada Laut Hitam, Moskva, milik Angkatan Laut Rusia. Beberapa artikel lainnya menuduh Putin telah meluncurkan 'perang paling berdarah di abad ke-21'.
"Putin dan lingkarannya terkutuk untuk menghadapi pengadilan setelah perang berakhir," tulis Polyakov dan Miroshnikova dalam artikel-artikelnya yang dipublikasikan di situs berita lenta.ru pada Senin (9/5) waktu setempat.
"Putin dan rekan-rekannya tidak akan bisa membenarkan diri mereka sendiri atau melarikan diri setelah kalah dalam perang ini," imbuh keduanya.
Polyakov dan Miroshnikova diketahui merupakan editor bisnis pada lenta.ru yang dikenal sebagai situs berita Rusia pro-Kremlin. Induk perusahaan outlet berita itu baru-baru ini dibeli oleh Sberbank Rusia, yang dijatuhi sanksi Amerika Serikat (AS) terkait invasi ke Ukraina.
(nvc/ita)