Dubes AS: Putin Akui Tak Ada Kemenangan untuk Dirayakan

Dubes AS: Putin Akui Tak Ada Kemenangan untuk Dirayakan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Mei 2022 09:14 WIB
Rusia merayakan hari kemenangan atas Nazi Jerman pada 1945. Perayaan yang dimeriahkan dengan parade militer itu juga dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato dalam peringatan 'Hari Kemenangan' pada 9 Mei (dok. Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Dalam pidatonya pada 9 Mei, Putin melontarkan kembali tuduhan-tuduhan tidak berdasar soal Barat tidak memberinya pilihan selain menginvasi Ukraina. Petunjukan udara pada peringatan 'Hari Kemenangan' yang telah direncanakan juga dibatalkan, dengan alasan yang tidak diketahui.

Pidato Putin hanya memberikan sedikit detail soal bagaimana Rusia berencana melanjutkan operasi militer di Ukraina. Pidato itu disampaikan setelah spekulasi berhari-hari menyebut Putin akan memanfaatkannya untuk menyatakan perang secara resmi terhadap Ukraina, atau memerintahkan mobilisasi massa pasukan Rusia untuk melanjutkan perang yang memasuki bulan ketiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Putin tidak mengumumkan rencana eskalasi yang diprediksi banyak pihak, Thomas-Greenfield menekankan bahwa 'konflik belum berakhir, pasti'.

"Dia tidak mengumumkan penarikan. Dia tidak mengumumkan kesepakatan dengan Ukraina. Jadi saya curiga dan kita semua menilai bahwa ini bisa menjadi konflik jangka panjang yang bisa berlanjut selama beberapa bulan lagi," cetusnya kepada CNN.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Thomas-Greenfield menilai terlalu kuat untuk menyebut AS 'menyambut baik' pidato Putin pada 9 Mei, karena 'perang yang tidak beralasan terhadap rakyat Ukraina' terus berlanjut.

"Jadi apa yang akan kita lihat sebagai isyarat positif adalah Putin menarik pasukannya keluar dari Ukraina dan mengakhiri perang yang tidak beralasan ini," tegasnya.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads