Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengirimkan peringatan bernada 'hari kiamat' kepada negara-negara Barat saat memimpin perayaan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada 9 Mei mendatang.
Rusia akan memamerkan persenjataan besar mereka sementara pasukannya terus bertempur di Ukraina, dalam apa yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' sejak 24 Februari lalu. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/5/2022).
Terus memberikan sikap menentang saat menghadapi isolasi Barat sejak memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin dijadwalkan akan berpidato di Lapangan Merah, Moskow, sebelum parade yang menampilkan tentara, tank, roket dan rudal balistik antarbenua digelar pada Senin (9/5) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa jet tempur supersonik, pesawat pengebom strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan mengudara di atas Katedral St Basil dalam parade 9 Mei.
Diketahui bahwa itu akan menjadi momen pertama kalinya pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 mengudara sejak tahun 2010. Pesawat komando itu akan membawa jajaran petinggi Rusia jika terjadi perang nuklir.
Dalam skenario tersebut, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah bagi Presiden Rusia. Pesawat itu dilengkapi teknologi tinggi namun detail spesifiknya menjadi rahasia negara bagi Rusia.
Putin telah berulang kali membandingkan perang di Ukraina dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika pasukan Nazi yang dipimpin mendiang Adolf Hitler menginvasi tahun 1941 silam.
"Upaya untuk menenangkan agresor menjelang Perang Patriotik Besar ternyata menjadi kesalahan yang merugikan rakyat kita," ucap Putin pada 24 Februari lalu saat mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
"Kita tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kita tidak berhak," tegasnya saat itu.
Simak juga 'Jokowi Telepon Putin, Bahas Apa?':
Putin mengklaim perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi orang-orang yang berbicara bahasa Rusia di sana dari persekusi Nazi dan untuk menjaga dari apa yang disebutnya sebagai ancaman Amerika Serikat (AS) untuk Rusia yang dipicu perluasan NATO.
Ukraina dan negara-negara Barat menolak tuduhan itu sebagai omong kosong dan menuding balik Putin telah mengobarkan agresi perang yang tidak beralasan.
Perang Ukraina Bayangi Parade Kemenangan 9 Mei di Rusia
Perang yang terus berlangsung di Ukraina akan membayangi parade dan perayaan hari kemenangan PD II di Rusia. Invasi pasukan Moskow dilaporkan telah menewaskan ribuan orang di Ukraina dan membuat nyaris 10 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Invasi militer itu juga membuat Rusia berada dalam cengkeraman sanksi-sanksi Barat, dan meningkatkan kekhawatiran atas konfrontasi lebih luas dengan AS -- sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia.
Meskipun 11.000 tentara akan berbaris melintas Lapangan Merah bersama dengan apa yang disebut Kementerian Pertahanan sebagai 131 perangkat keras militer yang akan menghadirkan tontonan besar, konflik Ukraina telah mengungkap kelemahan militer Rusia itu sendiri.
Kremlin tidak bisa mencapai kemenangan cepat di Ukraina dan perekonomian Rusia yang dijerat sanksi-sanksi tengah menghadapi kontraksi terburuk selama bertahun-tahun sejak runtuhnya Uni Soviet.
Sementara itu, spekulasi yang beredar di Moskow dan negara-negara Barat bahwa Putin bersiap memberikan pengumuman khusus soal Ukraina pada 9 Mei mendatang, mungkin soal deklarasi kemenangan perang atau mobilisasi nasional, telah dibantah Kremlin.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut spekulasi itu 'omong kosong'.
Sejauh ini, Kremlin tidak menanggapi permintaan komentar soal apa yang akan disampaikan Putin dalam pidatonya pada 9 Mei mendatang. Putin dijadwalkan akan berpidato di tribun Lapangan Merah di depan Mausoleum Vladimir Lenin.