Evakuasi warga sipil Ukraina di pabrik baja Azovstal, Mariupol, dimulai. Proses evakuasi dimulai dengan membawa 100 warga ke wilayah yang lebih aman.
"Evakuasi warga sipil dari Azovstal dimulai. Kelompok pertama yang terdiri dari sekitar 100 orang sudah menuju ke daerah yang dikendalikan. Besok kita akan bertemu mereka di Zaporizhzhia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilansir dari AFP, Senin (2/5/2022).
"Sekarang mereka, bersama dengan #UN, sedang mengerjakan evakuasi warga sipil lainnya dari pabrik," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada hari Minggu (1/5), PBB telah mengkonfirmasi bahwa operasi perjalanan yang aman sedang berlangsung di Azovstal yang dikoordinasikan oleh ICRC (Komite Internasional Palang Merah) dan pasukan Rusia dan Ukraina.
Secara terpisah, media Rusia mengkonfirmasi bahwa 40 warga sipil telah meninggalkan pabrik baja Azovstal dan dibawa ke wilayah yang dikuasai Rusia di timur.
Badan TASS mengatakan 18 pria, 14 wanita dan delapan anak-anak dibawa ke Bezimenne, sebuah desa di antara Mariupol dan perbatasan Rusia.
Dalam sebuah posting di Telegram, Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky mengatakan itu hanya tahap pertama.
"Evakuasi warga sipil dari kota Mariupol, khususnya dari pabrik metalurgi Azovstal, dimulai hari ini," tulisnya seraya mengatakan langkah itu melibatkan lebih dari 100 wanita, anak-anak, dan orang tua.
"Itu adalah operasi yang sulit dan masih banyak pekerjaan di depan, tetapi tidak ada yang akan menghentikan kami."
Pabrik besi dan baja Azovstal adalah pertahanan terakhir pasukan Ukraina di Mariupol setelah serangan gencar selama berminggu-minggu oleh militer Rusia. Beberapa ratus tentara dan warga sipil Ukraina berlindung di labirin terowongan bawah tanah era Soviet di bawah pabrik tersebut.
Banyak di antara mereka memerlukan perhatian medis. Nasib mereka telah menuai kecaman di seluruh dunia.
Simak Video: Jokowi Undang Putin dan Zelensky ke KTT G20 di Bali