Ledakan bom dahsyat menewaskan lebih dari 50 jemaah di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan. Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan terhadap sasaran sipil di Afghanistan selama bulan suci Ramadan.
Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (30/4/2022), ledakan itu menghantam Masjid Khalifa Sahib di barat ibu kota Kabul pada Jumat (29/4) siang waktu setempat atau usai salat Jumat. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Besmullah Habib mengatakan bahwa jumlah korban tewas adalah 10 orang. Namun, sebuah sumber kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit telah menerima 66 mayat dan 78 orang terluka sejauh ini.
Serangan itu terjadi saat jamaah di masjid tersebut berkumpul setelah salat Jumat untuk melakukan zikir. Sayed Fazil Agha, kepala masjid tersebut, mengatakan bahwa seseorang yang mereka yakini sebagai pelaku bom bunuh diri bergabung dengan mereka dalam acara tersebut dan meledakkan bahan peledak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asap hitam membumbung dan menyebar ke mana-mana, mayat ada di mana-mana," katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa keponakannya termasuk di antara yang tewas. "Saya sendiri selamat, tetapi kehilangan orang-orang yang saya cintai."
Seorang warga, Mohammad Sabir mengatakan bahwa dia telah melihat orang-orang yang terluka dimasukkan ke dalam ambulans.
"Ledakannya sangat keras, saya pikir gendang telinga saya pecah," katanya.
Simak Video: Ngeri! Bom Meledak di Masjid Afghanistan saat Salat Jumat, 33 Tewas
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan mengutuk serangan bom itu. "Tidak ada kata-kata yang cukup kuat untuk mengutuk tindakan tercela ini," kata Mette Knudsen, wakil khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan.
Seorang juru bicara Taliban yang berkuasa, Zabihullah Mujahid, mengeluarkan pernyataan mengutuk ledakan itu. Dia menegaskan bahwa para pelaku akan ditemukan dan dihukum.
Sejauh ini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.