Rusia menggelar uji coba rudal antarbenua di tengah perang dengan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut uji coba dilakukan agar musuh berpikir dua kali.
Dilansir dari AFP, Kamis (24/4/2022), Putin mengatakan Rusia telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat pada hari Rabu (20/4) waktu setempat. Putin menyebut senjata yang mampu membawa muatan nuklir itu akan membuat musuh-musuh Kremlin 'berpikir dua kali'.
Sarmat - dijuluki Setan 2 oleh para analis Barat - adalah salah satu rudal generasi berikutnya yang disebut Putin 'tak terkalahkan' dan yang juga termasuk rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Rusia mengatakan telah menggunakan Kinzhal untuk pertama kalinya dalam peperangan untuk menyerang target di Ukraina, di mana pasukan Rusia telah terlibat dalam apa yang diklaim Putin sebagai operasi militer khusus sejak 24 Februari.
"Saya mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat," kata Putin kepada militer Rusia dalam sambutannya yang disiarkan televisi.
"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang dalam panasnya retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, akan berpikir dua kali," sambung Putin.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan uji coba rudal antarbenua itu 'berhasil' berlangsung di kosmodrom Plesetsk di Rusia utara.
"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terpanjang di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," kata kementerian itu.
Spesifikasi
Rudal balistik antarbenua superberat Sarmat itu dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal. Rudal tersebut memiliki fase dorongan awal yang singkat sehingga memberi sistem pengawasan musuh peluang kecil untuk dilacak.
Rudal itu memiliki berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak. Putin mengatakan rudal itu dapat mengenai target apa pun di Bumi.
Lihat video 'Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
AS Anggap Bukan Ancaman
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon menyatakan uji coba rudal Rusia itu tidak dipandang sebagai ancaman bagi AS dan sekutunya. Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan Moskow telah memberi tahu Washington tentang uji coba rudal antarbenua tersebut menyusul kewajibannya berdasarkan perjanjian New START 2011 yang membatasi senjata nuklir kedua negara.
"Uji coba itu rutin, dan itu tidak mengejutkan," kata Kirby kepada para wartawan.
Pentagon "tidak menganggap uji coba itu sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya," imbuhnya.
Dia mengatakan AS tetap fokus pada perang Rusia dan Ukraina. Dia mengatakan Rusia melakukan agresi tidak beralasan terhadap Ukraina.
"Tentu saja, departemen tetap fokus pada agresi Rusia yang melanggar hukum dan tidak beralasan terhadap Ukraina," ujar Kirby.
Pada 2 Maret lalu, Departemen Pertahanan AS mengatakan pihaknya menunda uji coba ICBM Minuteman III miliknya untuk menghindari meningkatnya ketegangan atas invasi Rusia yang tengah berlangsung di Ukraina.
Saat itu, Kirby mengatakan penundaan diperintahkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin 'untuk menunjukkan bahwa kita adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab'.