Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan awal untuk mengevakuasi kelompok rentan dari kota Mariupol. Puluhan bus sudah siap mengangkut para warga sipil yang diperkirakan berjumlah 6.000 orang.
"Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan awal untuk membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi wanita, anak-anak dan orang tua dari kota Mariupol yang diperangi," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk di Telegram dilansir dari Reuters, Rabu (20/4/2022).
Mereka akan dievakuasi ke kota Zaporizhzhia di selatan Ukraina. Sebanyak 90 bus sudah disiapkan untuk mengangkut sekitar 6.000 dari 100.000 orang yang diyakini masih bertahan di Mariupol.
"Penduduk Mariupol akan dievakuasi ke kota Zaporizhzhia di selatan Ukraina melalui kota Berdyansk, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia," ujar Vereshchuk.
Seperti diketahui, tentara militer Ukraina dan ratusan ribu warga sipil masih berada di Mariupol. Sementara itu ribuan warga sipil masih terjebak di benteng terakhir pasukan Ukraina, yaitu pabrik baja Azovstal.
Sebelumnya Rusia sudah menawarkan bagi tentara Ukraina yang meletakkan senjata dan menyerah akan dibiarkan hidup. Namun nyatanya, pasukan Ukraina di Azovstal mengabaikan ultimatum dari Rusia.
(gra/gra)