Kesaksian Mencekam Komandan Ukraina dari Pabrik Baja Mariupol yang Digempur

Kesaksian Mencekam Komandan Ukraina dari Pabrik Baja Mariupol yang Digempur

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Rabu, 20 Apr 2022 05:42 WIB
Jakarta -

Pasukan Rusia terus membombardir pabrik baja Azovstal di kota Mariupol yang berisikan ribuan warga sipil Ukraina. Seorang komandan Ukraina, Mayor Serhii Volyna, mengungkapkan situasi mencekam dari dalam pabrik baja itu.

Dilansir dari CNN, Rabu (20/4/2022), Volyna membeberkan situasi di dalam pabrik baja melalui sambungan telepon. Dia mengawali pernyataannya dengan meminta tolong kepada para pemimpin dunia.

"Saya punya pernyataan kepada dunia. Ini mungkin pernyataan terakhir saya, karena kita hanya memiliki beberapa hari, atau bahkan beberapa jam tersisa," ujar Volyna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengimbau para pemimpin dunia untuk menerapkan prosedur ekstraksi kepada militer garnisun Mariupol, kepada warga sipil yang bersama kami di sini, di pabrik. Kami meminta anda untuk membawa kami ke wilayah negara ketiga dan memberi kami keamanan," sambungnya.

Volyna mengungkapkan cara untuk mengevakuasi mereka adalah dengan melakukan kesepakatan. Volyna juga menjelaskan bisa saja mereka dijemput dengan helikopter ataupun dengan misi kemanusiaan internasional yang dapat menjamin keselamatan rakyat Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Bisa menjadi kapal dengan helikopter, misalnya, yang bisa menjemput kita. Atau misi kemanusiaan internasional, yang dapat datang kepada kami dan menjamin keamanan kami, dan menemani kami dalam perjalanan ke negara yang akan membuat komitmen tersebut," tutur Volyna.

Kemudian, Volyna membeberkan, di dalam pabrik baja itu terdapat sekitar 500 prajurit yang terluka. Dia menyebut situasi di dalam pabrik sudah 'kritis'.

Volyna mengatakan mereka sudah terkepung. Apalagi, pasukan Rusia terus-menerus membombardir pabrik baja itu.

"Kami benar-benar terkepung. Ada sekitar 500 militer yang terluka, sangat sulit untuk memberi mereka perawatan medis. Mereka benar-benar membusuk. Ada warga sipil di wilayah itu. Mereka juga menderita ledakan, ledakan di samping mereka. Mereka menggunakan bom pesawat berat untuk melawan kami dan serangan artileri," ungkapnya.

Volyna kembali berharap para pemimpin dunia bisa segera mencapai kesepakatan. Volyna yakin sosok pemimpin kuat seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden bisa menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat.

"Kami tahu bahwa ada beberapa perkembangan dan pembicaraan dengan pihak Turki yang bertindak sebagai penjamin. Mungkin Amerika Serikat, karena kami percaya bahwa ini adalah negara yang sangat kuat dengan pemimpin yang kuat, Biden," ucap Volyna.

Sementara itu, pejabat Ukraina menyebut ada sekitar 1.000 warga sipil yang berlindung di ruang bawah tanah di pabrik baja. Polisi di Mariupol turut menyampaikan bahwa persediaan makanan dan minuman di sana sudah menipis.

(drg/drg)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads