Presiden Yaman Mengundurkan Diri karena Desakan Arab Saudi

Presiden Yaman Mengundurkan Diri karena Desakan Arab Saudi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 18 Apr 2022 11:23 WIB
Yemens President Abd-Rabbu Mansour Hadi talks to Sudans President Omar Hassan al-Bashir (not pictured) at Khartoum August 29, 2015. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi (dok. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah)
Riyadh -

Pemerintah Arab Saudi dilaporkan telah mendesak Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi untuk mengundurkan diri pada awal bulan ini. Hadi yang tinggal dalam pengasingan di Riyadh ini juga disebut 'dikurung' di kediamannya dan dibatasi komunikasinya oleh otoritas Saudi.

Seperti dilansir AFP, Senin (18/4/2022), Hadi mengumumkan pengunduran dirinya pada 7 April lalu, kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada dewan kepemimpinan baru saat Yaman memasuki masa gencatan senjata yang rapuh, yang membawa jeda sementara dalam konflik selama bertahun-tahun.

Laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ), pada Minggu (17/4) waktu setempat, menyebut Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) memberikan dekrit tertulis kepada Hadi untuk mendelegasikan kekuasaannya kepada dewan kepemimpinan baru itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan kepemimpinan Yaman itu terdiri atas delapan perwakilan dari kelompok-kelompok yang berbeda di Yaman. Laporan WSJ itu mengutip sejumlah pejabat Saudi dan Yaman yang enggan disebut namanya.

Menurut para pejabat yang dikutip WSJ, sejumlah pejabat Saudi mengancam akan mempublikasikan apa yang mereka sebut sebagai bukti korupsi Hadi demi meyakinkan dia agar mau mengundurkan diri.

ADVERTISEMENT

Sejak meninggalkan jabatannya sebagai Presiden Yaman, menurut salah satu pejabat Saudi, Hadi dikurung di rumahnya di Riyadh dan tidak mendapat akses terhadap telepon.

Namun seorang pejabat Saudi lainnya menyebut Hadi didorong untuk mengundurkan diri karena berbagai faksi di Yaman telah kehilangan kepercayaan pada kemampuannya memimpin negara yang dilanda konflik bertahun-tahun itu.

Tonton juga Video: Penampakan Kilang Minyak di Jeddah Diserang Houthi!

[Gambas:Video 20detik]



Saudi menyambut baik pengunduran diri Hadi, kemudian menjanjikan bantuan dan dukungan sebesar US$ 3 miliar untuk negara tetangganya yang dilanda konflik.

Pemerintahan Yaman di bawah Hadi yang diakui internasional telah terlibat konflik selama tujuh tahun melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Pemberontak Houthi diketahui menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara Yaman.

Saudi melancarkan intervensi militer bersama beberapa negara sekutunya ke Yaman sejak 2015. Hadi melarikan diri dari negaranya saat Houthi mendekati Aden, benteng terakhirnya, dan tinggal dalam pengasingan di Saudi hingga kini.

Konflik Yaman telah menewaskan ratusan ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut konflik Yaman telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang dilaporkan berada di ambang kelaparan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads