Kericuhan Dipicu Pembakaran Al-Qur'an Pecah di Swedia, 3 Orang Terluka

Kericuhan Dipicu Pembakaran Al-Qur'an Pecah di Swedia, 3 Orang Terluka

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 18 Apr 2022 08:24 WIB
Protesters burn a barricade at the entrance to a shopping center during rioting in Norrkoping, Sweden on April 17, 2022. - Plans by a far-right group to publicly burn copies of the Koran sparked violent clashes with counter-demonstrators for the third day running in Sweden, police said on April 17, 2022. (Photo by Stefan JERREVANG / various sources / AFP) / Sweden OUT
Foto: Kericuhan di Swedia (AFP/STEFAN JERREVANG)
Stockholm -

Tiga orang di Kota Norrkoping, Swedia, harus dirawat setelah terkena peluru polisi selama bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Bentrokan itu dipicu pembakaran Al-Qur'an yang menyebabkan kerusuhan di beberapa kota Swedia selama akhir pekan Paskah.

Dilansir dari Reuters, Senin (18/4/2022), pengunjuk rasa kontra menyerang polisi sebelum demonstrasi ekstremis sayap kanan yang direncanakan dimulai. Perdana Menteri Magdalena Andersson mengutuk kekerasan tersebut.

"Tiga orang tampaknya telah terkena pantulan dan sekarang dirawat di rumah sakit. Ketiga orang yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan," kata polisi dalam sebuah pernyataan online dan menambahkan tidak ada cedera yang mengancam jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengatakan situasi di Norrkoping sudah tenang pada Minggu (17/4) malam. Polisi dan pengunjuk rasa telah terlibat dalam bentrokan serius selama beberapa hari terakhir di mana beberapa polisi terluka dan beberapa kendaraan telah dibakar.

Kekerasan dimulai pada hari Kamis (14/4) setelah demonstrasi yang diselenggarakan oleh Rasmus Paludan, pemimpin garis keras partai politik sayap kanan Denmark. Paludan, yang memiliki izin untuk serangkaian demonstrasi di seluruh Swedia selama akhir pekan Paskah, dikenal karena pembakaran Al-Qur'an.

ADVERTISEMENT

Pembakaran Al-Qur'an

Dilansir dari Anadolu Angency, Sabtu (16/4), pembakaran Al-Qur'an itu terjadi pada Kamis (14/4) waktu setempat. Rasmus Paludan, didampingi polisi, pergi ke ruang publik terbuka di Linkoping selatan dan meletakkan kitab suci umat Islam dan membakarnya.

Aksi pembakaran itu sempat diwarnai dengan protes. Akan tetapi, Rasmus Paludan mengabaikan protes itu.

Politisi kelahiran Turki, Mikail Yuksel, yang mendirikan Partai Warna Berbeda di Swedia, mengatakan provokasi Islamofobia dari politisi anti-Islam rasis di bawah perlindungan polisi terus berlanjut di kota-kota di seluruh Swedia. Yuksel mengatakan Paludan secara khusus memilih lingkungan yang padat penduduk Muslim dan tempat-tempat dekat masjid untuk provokasi.

"Di Swedia, yang membela hak asasi manusia, kebebasan beragama dan hati nurani dengan nada tertinggi, Al-Qur'an dibakar di lingkungan Muslim di bawah perlindungan polisi," kata Yuksel.

Tonton juga Video: Lembar Alquran Dijadikan Bungkus Petasan, Polisi Turun Tangan

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads