Gencatan Senjata Belum Disepakati, Evakuasi Warga dari Ukraina Timur Disetop

Gencatan Senjata Belum Disepakati, Evakuasi Warga dari Ukraina Timur Disetop

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 17 Apr 2022 16:07 WIB
Pemimpin wilayah pemberontak di Ukraina timur yang pro-Rusia mengevakuasi warga sipil di Donetsk dan Luhansk. Evakuasi dilakukan imbas memanasnya Ukraina-Rusia.
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Ukraina menghentikan sementara evakuasi warga sipil dari Ukraina Timur. Hal ini dilakukan setelah kesepakatan dengan pasukan Rusia belum dapat disepakati.

"Sampai pagi ini, 17 April, kami belum bisa menyepakati gencatan senjata dengan penjajah di jalur evakuasi. Itulah mengapa, sayangnya, kami tidak membuka koridor kemanusiaan hari ini," tulis Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Minggu (17/4/2022)

Pihak berwenang Ukraina telah mendesak orang-orang di daerah Donbas timur untuk pindah ke barat untuk menghindari serangan besar-besaran Rusia, yang bertujuan merebut wilayah Donetsk dan Luhansk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vereshchuk juga mendesak pasukan Rusia untuk mengizinkan evakuasi dari kota pelabuhan Mariupol yang terkepung dan hancur, yang diklaim pasukan Moskow telah dikuasai mereka.

"Sekali lagi, kami menuntut dibukanya koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, dari Mariupol," tulisnya.

ADVERTISEMENT

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi telah menyerang sebuah pabrik militer di luar Kyiv, yaitu di dekat pemukiman Brovary. Serangan ini menambah daftar pabrik militer di sekitar Kiev yang diserang Rusia.

"Pada malam hari, rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara menghancurkan sebuah pabrik amunisi di dekat pemukiman Brovary, wilayah Kyiv," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Walikota Brovary Igor Sapozhko mengatakan bahwa "beberapa objek infrastruktur jadi sasaran" pada Minggu dini hari.

Seorang jurnalis AFP di Brovary tidak menyaksikan tanda-tanda kehancuran, asap atau api.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan jika pasukan Rusia membunuh pasukan Kiev yang tersisa, maka proses negosiasi awal untuk mengakhiri pertempuran akan berakhir.

Baru-baru ini Ukraina menuduh pasukan Rusia menargetkan infrastruktur evakuasi, termasuk bus dan stasiun kereta api di Kramatorsk di mana lebih dari 50 orang dilaporkan tewas dalam serangan Rusia.

(izt/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads