Kota di pinggiran Kiev, Brovary Ukraina digempur serangan roket. Kejadian ini menambah daftar serangan pasukan Rusia di ibu kota Ukraina dan sekitarnya selama tiga hari terakhir.
Dilansir CNN, Minggu (17/4/2022) roket menyerang Brovary pada Minggu pagi waktu setempat. Kabar itu disampaikan Wali Kota Brovary, Ihor Sapozhko.
Sapozhko mengatakan fasilitas infrastruktur telah rusak akibat gempuran roket tersebut. Dia juga menyampaikan ada kemungkinan terjadi gangguan pada pasokan listrik dan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui pasukan Rusia kembali menyerang sejumlah sasaran di sekitar dan ibu kota Kiev selama tiga hari terakhir. Serangan ini dilakukan setelah pasukan Rusia mulai menarik diri dari sekitar Kiev bulan lalu dan mengalihkan fokus mereka untuk menguasai wilayah Donbas, Ukraina Timur.
Dilaporkan kantor berita AFP, Rusia juga meningkatkan serangan udara terhadap fasilitas militer di Kiev. Peningkatan itu dilakukan sehari setelah memperingatkan akan memperbarui serangannya di ibukota sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan sebagai serangan Ukraina di tanah Rusia.
Moskow mengatakan mereka menggunakan rudal jarak jauh berbasis laut untuk menyerang sebuah pabrik tank.
Wali Kota Keiv Vitali Klitschko mengatakan setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara tersebut.
Sementara itu, kota Mariupol juga berada dalam kepungan pasukan Rusia. Dalam laporan militer Ukraina, serangan udara Rusia di Mariupol juga berlanjut sementara ada "operasi penyerangan di dekat pelabuhan."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah membersihkan seluruh daerah perkotaan Mariupol. Pihaknya hanya menyisakan sekelompok kecil pasukan Ukraina yang berlindung di dalam pabrik baja Azovstal pada Sabtu (16/4) lalu.
Rusia memberikan tenggat waktu kepada pasukan Ukraina di kota Mariupol untuk meletakkan senjata mulai Minggu pukul 6 pagi waktu setempat. Rusia menjamin nyawa mereka jika perintah itu diikuti.
Mengutip pernyataan Presiden Ukraina kepada Ukrainska Pravda, dia menjelaskan situasi sulit di Mariupol. "Situasinya sangat sulit di Mariupol. Tentara kami diblokir, yang terluka diblokir. Ada krisis kemanusiaan. Namun demikian, orang-orang itu membela diri."
Zelensky juga menyebut situasi di kota Mariupol "tidak manusiawi".
"Rusia sengaja berusaha menghancurkan semua orang yang ada di Mariupol," katanya.
Diperkirakan 100.000 orang masih berada di Mariupol dan sekitarnya.