Beda dengan Biden, Macron Tolak Sebut Rusia Lakukan Genosida di Ukraina

Beda dengan Biden, Macron Tolak Sebut Rusia Lakukan Genosida di Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 13 Apr 2022 16:41 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (dok. AP Photo/Thibault Camus)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak untuk menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai genosida. Sikap Macron ini berbeda dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang, untuk pertama kalinya, menuduh pasukan militer Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin telah melakukan genosida di Ukraina.

Seperti dilansir CNN, Rabu (13/4/2022), penolakan Macron itu disampaikan saat dia ditanya apakah dirinya sama seperti Biden akan menggunakan istilah 'genosida' untuk pembunuhan warga Ukraina oleh pasukan Rusia.

"Saya akan berhati-hati dengan istilah semacam itu hari ini karena kedua bangsa ini (Rusia dan Ukraina) bersaudara," tegas Macron dalam wawancara dengan televisi setempat, France 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin terus mencoba, sebanyak yang saya bisa, untuk menghentikan perang ini dan membangun kembali perdamaian. Saya tidak yakin bahwa eskalasi retorika layak untuk isu itu," imbuhnya.

"Apa yang bisa kita sampaikan dengan pasti adalah situasinya tidak bisa diterima dan bahwa ini merupakan kejahatan perang. Kita hidup melalui kejahatan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya di tanah kita -- tanah Eropa kita," ujar Macron.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Macron juga menekankan kerja sama Prancis dengan Ukraina dalam menyelidiki dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

"Rusia telah secara sepihak memulai perang yang sangat brutal, sekarang telah ditetapkan bahwa militer Rusia melakukan kejahatan perang dan kita sekarang harus mencari pihak yang bertanggung jawab," cetus Macron.

Pada Selasa (12/4) waktu setempat, Biden untuk pertama kalinya menggunakan istilah genosida terkait invasi Rusia ke Ukraina. Dalam pidato soal melonjaknya harga bahan bakar di AS, Biden menyebut kemampuan warga Amerika memenuhi tangki mereka tidak seharusnya 'bergantung pada apakah seorang diktator menyatakan perang dan melakukan genosida di belahan dunia lainnya'.

Saat ditanya wartawan setempat soal pidatonya itu, Biden menegaskan dirinya memang menyebut Rusia telah melakukan genosida di Ukraina.

"Iya, saya menyebutnya genosida," tegas Biden kepada wartawan yang mendampinginya dalam kunjungan ke Iowa, saat ditanya soal penggunaan istilah itu dalam pidato pada Selasa (12/4) waktu setempat, seperti dilansir Channel News Asia.

"Itu menjadi lebih jelas dan semakin jelas bahwa Putin berusaha menghapus bahkan gagasan untuk bisa menjadi seorang warga Ukraina," ujar Biden.

Itu menjadi eskalasi retorika dramatis dalam pandangan AS atas apa yang terjadi di wilayah Ukraina, yang sebelumnya 'hanya' dianggap kejahatan perang oleh Biden. Genosida dianggap sebagai pelanggaran internasional paling serius, yang ditetapkan sebagai kejahatan di bawah hukum internasional tahun 1948 silam dalam konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Penggunaan istilah 'genosida' oleh AS tidak memiliki konsekuensi hukum apapun, namun memberi bobot signifikan saat Biden berupaya menggalang dukungan negara-negara di belakang strategi mengisolasi dan menghukum Rusia.

Para pemimpin dunia lainnya, seperti Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan Presiden Polandia Andrzej Duda, juga menggunakan istilah 'genosida' untuk menyebut tindakan Rusia di Ukraina.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads