Finlandia Akan Mulai Debat Keanggotaan NATO, Putin Bisa Marah?

Finlandia Akan Mulai Debat Keanggotaan NATO, Putin Bisa Marah?

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 13 Apr 2022 14:58 WIB
Russian President Vladimir Putin greets people after his speech at the concert marking the eighth anniversary of the referendum on the state status of Crimea and Sevastopol and its reunification with Russia, in Moscow, Russia, Friday, March 18, 2022. (Ramil Sitdikov/Sputnik Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: AP/Ramil Sitdikov)
Jakarta -

Terkejut dengan invasi Rusia ke Ukraina, Finlandia akan memulai debat hari Rabu (13/4), yang dapat mengarah pada upaya pengajuan keanggotaan NATO, sebuah langkah yang akan membuat marah Moskow.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (13/4/2022), serangan di Ukraina telah memicu perubahan dramatis dalam opini publik dan politik di Finlandia dan negara tetangga Swedia mengenai kebijakan non-blok militer yang telah lama mereka pegang.

Mencoba untuk bergabung dengan NATO hampir pasti akan dilihat sebagai provokasi oleh Moskow, yang ekspansi NATO di perbatasannya telah menjadi keluhan keamanan utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Finlandia menyatakan, sebuah laporan yang ditugaskan oleh pemerintah, akan membahas lingkungan keamanan yang "berubah secara mendasar". Laporan yang dirilis hari Rabu (13/4) itu akan disampaikan ke parlemen.

Debat pembuka direncanakan seminggu kemudian. Debat tersebut dimaksudkan untuk menganalisis opsi-opsi keamanan untuk Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.340 kilometer (830 mil) dengan Rusia.

ADVERTISEMENT

Mantan Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb yakin bahwa soal pengajuan keanggotaan NATO oleh Finlandia adalah "kesimpulan yang sudah pasti".

Finlandia memiliki sejarah panjang dengan Rusia. Pada tahun 1917, negara itu mendeklarasikan kemerdekaan setelah 150 tahun kekuasaan Rusia.

Selama Perang Dingin, Finlandia tetap netral dengan imbalan jaminan dari Moskow bahwa mereka tidak akan menyerang.

Perubahan sentimen terhadap NATO tidak akan pernah terpikirkan beberapa bulan yang lalu. Pada Januari lalu, Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin mengatakan keanggotaan NATO "sangat tidak mungkin" selama masa jabatannya.

Tapi setelah dua dekade dukungan publik untuk keanggotaan NATO tetap stabil di 20-30 persen, invasi Rusia di Ukraina telah menyebabkan lonjakan jumlah mereka yang mendukung lebih dari 60 persen. Demikian menurut sejumlah hasil jajak pendapat.

Pernyataan publik yang dikumpulkan oleh surat kabar Helsingin Sanomat menunjukkan bahwa setengah dari 200 anggota parlemen Finlandia, sekarang mendukung keanggotaan NATO, sementara hanya 12 yang menentang. Yang lain mengatakan mereka akan mengumumkan posisi setelah pembahasan terperinci.

Pemerintah Finlandia berharap untuk membangun konsensus parlemen selama beberapa minggu mendatang, dengan anggota parlemen akan mendengar pandangan dari sejumlah pakar keamanan.

PM Marin mengharapkan keputusan sudah ada "sebelum pertengahan musim panas". Banyak analis memperkirakan Finlandia dapat mengajukan permintaan keanggotaan bertepatan dengan pertemuan puncak NATO pada bulan Juni.

Setiap permintaan keanggotaan harus diterima oleh 30 negara NATO, sebuah proses yang bisa memakan waktu empat bulan hingga satu tahun.

Finlandia sejauh ini telah menerima jaminan publik dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bahwa pintu NATO tetap terbuka, dan dukungan beberapa anggota.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads