Ukraina Tuduh Tentara Rusia Curi Zat Mematikan dari Chernobyl

Ukraina Tuduh Tentara Rusia Curi Zat Mematikan dari Chernobyl

Tim detikcom - detikNews
Senin, 11 Apr 2022 10:27 WIB
Office building damaged and looted by Russian soldiers is seen near the Chernobyl Nuclear Power Plant, as Russias attack on Ukraine continues, in Chernobyl, Ukraine April 7, 2022. REUTERS/Gleb Garanich REFILE-CORRECTING SPELLING OF CITY
Situasi di PLTN Chernobyl usai ditinggalkan pasukan Rusia (REUTERS/Gleb Garanich)
Kiev -

Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia yang sempat menduduki pembangkit listrik tenaga listrik (PLTN) Chernobyl telah mencuri zat radioaktif dari laboratorium penelitian di kompleks itu. Ukraina mengatakan bahwa zat radioaktif yang dicuri itu berpotensi membunuh pasukan Rusia sendiri.

Seperti dilansir AFP, Senin (11/4/2022), tentara-tentara Rusia menduduki PLTN Chernobyl yang sudah tidak beroperasi itu sejak hari pertama invasi pada 24 Februari lalu. Mereka menguasai zona radioaktif tinggi selama lebih dari sebulan, sebelum menarik diri pada 31 Maret lalu.

Badan Negara Pengelolaan Zona Eksklusi Ukraina dalam pernyataan via Facebook pada Minggu (10/4) menuduh pasukan Rusia menjarah dua laboratorium yang ada di kompleks Chernobyl.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga bahwa pasukan Rusia memasuki area penyimpanan pada basis penelitian Ecocentre dan mencuri 133 zat radioaktif tinggi.

"Bahkan sebagian kecil dari aktivitas ini bisa mematikan jika ditangani tidak secara profesional," tegas Badan Negara Pengelolaan Zona Eksklusi Ukraina.

ADVERTISEMENT

Awal pekan ini, Menteri Energi Ukraina German Gulashchenko menyebut tentara Rusia membuat diri mereka sendiri terpapar radiasi nuklir dengan jumlah yang 'mengejutkan'. Gulashchenko bahkan mengklaim beberapa dari tentara Rusia itu hanya memiliki waktu harapan hidup kurang dari setahun.

"Mereka menggali tanah kosong yang terkontaminasi radiasi, mengumpulkan pasir radioaktif dalam kantong-kantong untuk dijadikan benteng, menghirup debu-debu ini," sebut Gulashchenko pada Jumat (8/4) lalu, usai mengunjungi zona eksklusi Chernobyl.

"Setelah sebulan terpapar seperti itu, mereka memiliki kehidupan maksimum satu tahun. Lebih tepatnya, bukan hidup tapi mati perlahan karena penyakit," ucapnya.

"Setiap tentara Rusia akan membawa pulang sepotong Chernobyl. Hidup atau mati," ujar Gulashchenko.

Dia menambahkan bahwa peralatan militer Rusia juga terkontaminasi. "Ketidaktahuan tentara Rusia mengejutkan," sebutnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads