Korsel Ingin AS Kirim Pesawat Pengebom Nuklir dan Kapal Selam

Korsel Ingin AS Kirim Pesawat Pengebom Nuklir dan Kapal Selam

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 07 Apr 2022 13:31 WIB
In this photo released by the U.S. Air Force, a B-1B Lancer flies over the Persian Gulf Saturday, Oct. 30, 2021. The U.S. Air Force said Sunday it flew a B-1B strategic bomber over key maritime chokepoints in the Mideast with allies including Israel amid ongoing tensions with Iran as its nuclear deal with world powers remains in tatters. (U.S. Air Force/Senior Airman Jerreht Harris via AP)
ilustrasi pesawat pengebom AS (Foto: U.S. Air Force/Senior Airman Jerreht Harris via AP)
Jakarta -

Para penasihat presiden terpilih Korea Selatan (Korsel) meminta penempatan kembali aset-aset strategis Amerika Serikat, seperti pesawat pengebom nuklir dan kapal selam nuklir, ke semenanjung Korea. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan yang diadakan saat kunjungan ke Washington, AS.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (7/4/2022), tim pembantu kebijakan luar negeri dan keamanan untuk presiden Korsel yang baru terpilih, Yoon Suk-yeol telah bertemu dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan. Pertemuan digelar seiring Yoon menginginkan kehadiran keamanan yang lebih konstan untuk mencegah ancaman dari Korea Utara yang terus meningkatkan uji coba senjatanya.

"Penempatan aset-aset strategis itu adalah elemen penting untuk mendukung pertahanan, dan masalah ini muncul secara alami selama diskusi tersebut," kata Park Jin, seorang anggota parlemen empat periode yang memimpin delegasi Korsel ke AS, kepada para wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak mengeksplorasi cara untuk mendukung kekuatan pencegahan nuklir pada pembicaraan tentang upaya koordinasi melawan ancaman Korea Utara. Pembicaraan itu diadakan dalam perjalanan yang juga bertujuan untuk mengatur pertemuan awal dengan Presiden AS Joe Biden.

Seorang pejabat Gedung Putih ditanyai tentang pembicaraan tersebut, dan apakah Washington mendukung pengerahan senjata tersebut ke Korea Selatan. Dia menjawab bahwa kedua belah pihak telah "membahas secara umum" komitmen pertahanan AS, namun dia tidak merincinya.

ADVERTISEMENT

Yoon, yang akan dilantik pada 10 Mei mendatang, sedang memetakan agenda kebijakan luar negerinya setelah memenangkan pemilihan 9 Maret lalu. Dia terpilih saat ketegangan meningkat setelah negara tetangganya, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) bulan lalu.

Pengerahan pesawat pengebom nuklir AS, kapal induk, dan kapal selam nuklir adalah bagian dari rencana pemilihan Yoon yang berjanji untuk "menanggapi dengan tegas" ancaman Korea Utara.

Simak juga 'Komite Transisi: Tak Ada Rencana BTS Tampil di Pelantikan Yoon Suk Yeol':

[Gambas:Video 20detik]



Yoon juga telah berjanji untuk "menormalkan" kembali latihan militer bersama dengan Amerika Serikat, yang dikurangi di bawah Presiden Moon Jae-in yang liberal, dalam upaya untuk menenangkan Pyongyang, dan melanjutkan pembicaraan yang terhenti untuk membersihkan semenanjung Korea dari senjata nuklir.

Korea Utara telah lama mengecam latihan tersebut sebagai latihan untuk perang, dan sekutu telah mengurangi pelatihan lapangan dan menghindari penggunaan senjata utama seperti pesawat pengebom dan kapal induk, dengan hanya fokus pada simulasi komputer.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads