Korut Lontarkan Ancaman Serang Target di Seoul, Ini Penyebabnya

Korut Lontarkan Ancaman Serang Target di Seoul, Ini Penyebabnya

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 03 Apr 2022 09:39 WIB
The North Korean flag is seen in the countrys embassy compounds in Kuala Lumpur on March 19, 2021, after North Korea severed diplomatic ties with Malaysia in response to the extradition of a citizen to the US earlier this month. (Photo by Sazali Ahmad / AFP)
Ilustrasi bendera Korut (Foto: AFP/SAZALI AHMAD)
Jakarta -

Korea Utara (Korut) melontarkan ancaman untuk menyerang target di Seoul. Hal ini disampaikan sebagai respon soal pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) Suh Wook beberapa waktu lalu terkait kemampuan militernya untuk menyerang Korut.

Dilansir Reuters, Minggu (3/4/2022) pernyataan Suh Wook disampaikan pada Jumat (1/4) lalu di mana dia menyebut militer Korsel memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi dan kekuatan yang ditingkatkan secara signifikan. "Dengan kemampuan akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korea Utara."

Suh juga mengatakan pihaknya secara aktif mendukung militer untuk memastikan mereka memiliki kemampuan untuk merespons ancaman rudal Korea Utara. Dia menyebut Korut sebagai "musuh".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan kantor berita KCNA, Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, mengatakan pernyataan Suh Wook memperburuk hubungan antar keduanya.

"Komentar itu telah memperburuk hubungan antar-Korea dan ketegangan militer di semenanjung Korea", kata Kim Yong Jong.

ADVERTISEMENT

Wakil Direktur Departemen Komite Pusat Partai Pekerja Korut itu juga mengatakan negaranya akan "mempertimbangkan kembali banyak hal" dan bahwa Korea Selatan "mungkin menghadapi ancaman serius" karena pernyataan semacam itu.

Secara terpisah, Sekretaris Komite Pusat Partai Buruh Korut, Pak Jong Chon, mengatakan Korut "tanpa ampun akan mengerahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korsel" jika tentara Korsel terlibat dalam aksi militer yang berbahaya, yakni melakukan serangan lebih dulu.

Diketahui ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir setelah Korut menguji dua rudal balistik pada 26 Februari dan 4 Maret yang melibatkan sistem ICBM dan dan saat melakukan uji ICBM penuh - yang pertama sejak 2017 - minggu lalu.

Setelah uji coba, pada Jumat (1/4) Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada lima entitas yang dituduh memberikan dukungan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korut.

Ketegangan dapat meningkat lebih lanjut karena Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol mulai menjabat bulan depan. Sebelumnya Yoon mengatakan bahwa serangan ke negaranya mungkin satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korut jika mereka bersiap menyerang dalam waktu dekat.

Yoon juga menyerukan untuk meningkatkan pencegahan militer, termasuk dengan memperkuat hubungan dengan AS, dan telah berjanji untuk berusaha membangun dialog tiga arah antara Korea Selatan, Korea Utara dan Amerika Serikat.

Simak juga 'Dewan Keamanan PBB Kutuk Peluncuran Rudal Balistik Korut!':

[Gambas:Video 20detik]



(izt/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads