Terjun Pejabat PBB ke Ukraina demi Gencatan Senjata Kemanusiaan

Terjun Pejabat PBB ke Ukraina demi Gencatan Senjata Kemanusiaan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 02 Apr 2022 20:09 WIB
Ukrainian soldiers pass on top of an armored vehicle next to destroyed Russian tanks in the outskirts of Kyiv, Ukraine, Thursday, March 31, 2022. Russian forces shelled Kyiv suburbs, two days after the Kremlin announced it would significantly scale back operations near both the capital and the northern city of Chernihiv to β€œincrease mutual trust and create conditions for further negotiations.” (AP Photo/Rodrigo Abd)
Ilustrasi (AP Photo/detikcom)
Jakarta -

Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan langsung mengatasi permasalahan Ukraina dan Rusia. Sejumlah pejabat PBB akan mengunjungi Rusia untuk mengupayakan 'gencatan senjata kemanusiaan' di Ukraina.

Mereka akan mengunjungi Moskow pada akhir pekan ini. Rencana kunjungan ini diungkapkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres.

Dilansir AFP, Sabtu (2/4/2022), pejabat yang berangkat ke Moskow adalah Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan. Mereka akan terbang ke Moskow pada hari Minggu (3/4) kemudian ke Kiev, Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres mengatakan bahwa kunjungan untuk membuktikan bahwa PBB menawarkan perdamaian. PBB, kata Guterres, akan menghentikan pertempuran yang ada di negara konflik.

"Bahwa kami tidak menyerah pada perspektif untuk menghentikan pertempuran, di Yaman, di Ukraina, di mana pun di dunia," tegas Guterres.

ADVERTISEMENT

Menurut pemimpin badan dunia itu, baik Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk bertemu Griffiths.

Rusia Disebut Menolak Kunjungan PBB

Rusia sebelumnya telah menolak kunjungan pejabat senior PBB untuk membahas perangnya di Ukraina. Termasuk dalam minggu-minggu sebelum invasi ke Ukraina pada 24 Februari, ketika Guterres berusaha mengirim wakilnya untuk urusan politik, Rosemary DiCarlo.

Sejak pecahnya perang, Sekjen PBB tersebut telah gagal untuk berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut para diplomat, Putin marah dengan tuduhan Guterres bahwa Rusia telah melanggar Piagam PBB dengan menyerang tetangganya.

Moskow telah menolak istilah 'perang' dan menegaskan pihaknya melakukan 'operasi militer khusus' di Ukraina.

(zap/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads