AS Ingatkan Warganya Terancam Ditahan Rusia

AS Ingatkan Warganya Terancam Ditahan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 30 Mar 2022 17:06 WIB
Vehicles drive past the embassy of the U.S. in Moscow, Russia August 21, 2017. REUTERS/Grigory Dukor
Ilustrasi -- Gedung Kedubes AS di Moskow, Rusia (dok. REUTERS/Grigory Dukor)
Washington DC -

Otoritas Amerika Serikat (AS) merilis imbauan perjalanan (travel advisory) terbaru untuk semua warganya yang bepergian ke Rusia. AS juga memperingatkan warganya terancam untuk ditargetkan dan ditahan otoritas Rusia.

Seperti dilansir CNN dan The Independent, Rabu (30/3/2022), imbauan perjalanan terbaru yang dirilis Departemen Luar Negeri AS ini tidak hanya berlaku untuk Rusia, tapi juga Ukraina. Imbauan perjalanan ini dirilis saat Rusia terus melanjutkan invasinya ke Ukraina, meski dikecam secara global.

Dalam imbauan perjalanannya, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa 'pejabat keamanan pemerintah Rusia mungkin menargetkan dan menahan warga negara AS' di kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada laporan lanjutan soal warga negara AS ditargetkan dan ditahan oleh militer Rusia di Ukraina dan ketika dievakuasi melalui darat melewati wilayah yang diduduki Rusia atau ke Rusia atau Belarusia," demikian bunyi imbauan perjalanan terbaru dari Departemen Luar Negeri AS.

Diketahui bahwa sebelumnya seorang warga AS bernama Tyler Jacob yang mengajar bahasa Inggris di Ukraina, ditangkap pasukan Rusia saat hendak meninggalkan Ukraina. Senator AS Amy Klobuchar menyebut Jacob ditahan selama 10 hari sebelum akhirnya dibebaskan Rusia.

ADVERTISEMENT

Imbauan perjalanan terbaru itu memperingatkan warga negara AS untuk tidak bepergian ke Ukraina dan Rusia, serta mendesak warganya yang ada di kedua negara itu untuk segera pergi.

"Warga AS yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera meninggalkan Rusia," desak Departemen Luar Negeri AS dalam imbauannya.

Disebutkan juga dalam imbauan perjalanan itu bahwa Kedutaan Besar AS di Moskow kini memiliki kemampuan terbatas untuk membantu warga AS di Rusia. Departemen Luar Negeri AS juga mengingatkan bahwa 'opsi penerbangan komersial terbatas' namun 'rute darat via mobil dan bus masih terbuka dan tersedia.

"Jika Anda ingin meninggalkan Rusia, Anda harus membuat pengaturan sendiri sesegera mungkin," demikian bunyi imbauan Departemen Luar Negeri AS.

Dalam imbauannya, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa 'kartu kredit dan kartu debit AS tidak lagi berfungsi di Rusia, dan opsi untuk mentransfer dana dari Amerika Serikat sangat terbatas sebagai dampak sanksi yang dijatuhkan ke bank-bank Rusia'.

Imbauan perjalanan AS itu juga dengan tegas menginstruksikan warga As untuk tidak bepergian ke Caucasus Utara, termasuk Chechnya dan Gunung Elbrus, karena ancaman 'terorisme, penculikan dan risiko kerusuhan sipil', juga ke Crimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina.

AS merilis imbauan perjalanan baru ini saat Presiden Joe Biden menyampaikan keraguan atas pengumuman Rusia mengurangi aktivitas militer di Ukraina. Pada Selasa (29/3), Rusia mengumumkan akan mengurangi aktivitas militer setelah meyakini kemajuan dicapai dalam perundingan damai terbaru di Turki.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads