Presiden Ukraina Ragu Rusia Kurangi Aktivitas Militer: Kami Tidak Naif!

Presiden Ukraina Ragu Rusia Kurangi Aktivitas Militer: Kami Tidak Naif!

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 30 Mar 2022 11:53 WIB
In this image from video provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy speaks from Kyiv, Ukraine, on Monday, March 21, 2022. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dok. Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Kiev -

Ukraina meragukan janji Rusia untuk mengurangi aktivitas militer di sekitar ibu kota Kiev dan Chernihiv. Terlebih, negara-negara Barat justru memperkirakan Moskow akan meningkatkan serangan di wilayah Ukraina lainnya.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/3/2022), Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, baru saja mengumumkan bahwa Rusia akan mengurangi aktivitas militer secara drastis di sekitar Kiev dan Chernihiv, setelah kemajuan dinilai tercapai dalam perundingan damai di Istanbul, Turki.

Namun pengumuman Fomin itu tidak menyebut wilayah-wilayah lainnya di Ukraina yang dilanda gempuran dan pertempuran sengit, termasuk di sekitar Mariupol yang terletak di bagian tenggara Ukraina, kemudian Sumy dan Kharkiv di bagian timur, dan Kherson juga Mykolaiv di bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ukraina bukan orang-orang naif," ucap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataan pada Selasa (29/3) tengah malam, menanggapi pengumuman Rusia itu.

"Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini, dan selama perang delapan tahun terakhir di Donbas, bahwa satu-satunya hal yang bisa mereka percayai adalah hasil yang nyata," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Keputusan Rusia mengurangi aktivitas militer secara drastis di Ukraina itu diumumkan Menhan Fomin kepada wartawan pada Selasa (29/3) waktu setempat, setelah perundingan terbaru digelar antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki.

"Merujuk pada pembicaraan tentang persiapan kesepakatan soal netralitas dan status non-nuklir Ukraina telah bergerak ke area praktis ... sebuah keputusan telah diambil untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di wilayah Kiev dan Chernihiv," ucap Fomin dalam pernyataannya.

Namun Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menepis pengumuman Rusia soal pengurangan aktivitas militer itu. Ditegaskan Pentagon bahwa Rusia tidak berniat menarik pasukan, namun hanya memposisikan ulang 'sejumlah kecil' pasukannya di dekat Kiev.

"Kami melihat sejumlah kecil sekarang yang tampaknya bergerak menjauh dari Kiev, ini terjadi pada hari yang sama ketika Rusia mengatakan mereka menarik diri," sebut juru bicara Pentagon, John Kirby.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Pentagon justru menyebut Rusia mungkin bersiap melancarkan 'serangan besar' di area-area lainnya di Ukraina.

"Kita semua harus bersiap untuk menyaksikan serangan besar terhadap area-area lainnya di Ukraina," cetusnya, sembari menyebut terpantau 'peningkatan aktivitas serangan' oleh pasukan Rusia di wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Pernyataan senada juga disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya. "Sangat mungkin bahwa Rusia akan berusaha mengalihkan kekuatan tempur dari utara ke posisi ofensif mereka di wilayah Donetsk dan Luhansk di bagian timur," demikian laporan intelijen Inggris.

Reuters tidak bisa memverifikasi klaim yang disampaikan AS dan Inggris tersebut.

Sementara Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dilansir BBC, menyebut pengumuman Rusia itu dirancang untuk menyesatkan. Militer Ukraina meyakini pengumuman itu 'mungkin merupakan rotasi unit individu' yang bertujuan menyesatkan kepemimpinan militer Ukraina dan menciptakan 'kesalahpahaman' soal makna pengerahan mereka.

Sedangkan beberapa analis menekankan bahwa janji Rusia mengurangi aktivitas militer sebagian besar mencakup wilayah-wilayah Ukraina di mana pasukan Rusia telah kehilangan kekuatan tempurnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads