Roman Abramovich Diduga Keracunan, Ukraina Rebut Pinggiran Kiev dari Rusia

International Updates

Roman Abramovich Diduga Keracunan, Ukraina Rebut Pinggiran Kiev dari Rusia

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Mar 2022 18:04 WIB
Roman Abramovich
Roman Abramovich (Foto: Instagram: @uzbekistan___live)
Jakarta -

Miliarder Rusia Roman Abramovich dan dua perunding Ukraina dilaporkan mengalami gejala-gejala dugaan keracunan usai menghadiri pertemuan di Kiev. Otoritas Ukraina pun menanggapi laporan tersebut.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/3/2022), informasi itu diungkapkan oleh media terkemuka Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ) dan outlet investigasi Bellingcat, yang mengutip sejumlah sumber yang memahami situasi tersebut, pada Senin (28/3) waktu setempat.

Abramovich diketahui menerima permintaan Ukraina untuk membantu perundingan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia sebelumnya mengonfirmasi Abramovich memainkan peran sejak awal dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, namun kini prosesnya ada di tangan tim perunding kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (29/3/2022):

ADVERTISEMENT

- Jerman Larang Warganya Pakai Huruf Z untuk Dukung Invasi Rusia

Otoritas Jerman memperingatkan bahwa setiap individu yang menampilkan huruf 'Z' di negara tersebut untuk menyimbolkan dukungan terhadap perang Rusia di Ukraina, kini bisa dikenai tuntutan hukum.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022), Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa otoritas kota Berlin akan menyelidiki kasus-kasus huruf Z digunakan untuk mendukung agresi Rusia ke Ukraina.

Langkah ini diumumkan setelah otoritas negara bagian Bavaria dan Lower Saxony menyatakan pihaknya kan menghukum tindakan semacam itu.

"Huruf Z seperti itu tentu saja tidak dilarang, tapi penggunaannya dalam kasus-kasus individu mengarah pada dukungan untuk agresi perang Rusia," sebut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman kepada wartawan setempat.

- Ukraina Rebut Kembali Wilayah Pinggiran Kiev dari Pasukan Rusia

Pasukan Ukraina dilaporkan berhasil merebut kembali wilayah penting di pinggiran ibu kota Kiev dari pasukan Rusia. Namun, pasukan Ukraina juga dilaporkan mati-matian mempertahankan kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia selama berminggu-minggu.

Seperti dilansir AFP, Selasa (29/3/2022), Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrsky menyatakan tentara Ukraina telah 'membebaskan' kota pinggiran Irpin, yang berarti merebut gerbang utama menuju Kiev dari kendali Rusia.

Jurnalis AFP melaporkan gempuran besar-besaran terus berlanjut di area tersebut dan bertemu warga yang berusaha menyelamatkan diri. Warga setempat bahkan menggambarkan situasi mengerikan saat hujan bom turun dari langit dan orang-orang terbunuh ketika hendak mengungsi.

"Kami melihat mobil-mobil yang berusaha keluar sendiri, mereka dilindas oleh tank, dengan orang-orang ada di dalamnya," tutur Roman Molchanov (55) dengan suara tercekat karena menahan emosi.

- Gejala yang Dialami Abramovich Indikasikan Dugaan Racun Senjata Kimia

Gejala-gejala yang dialami miliarder Rusia Roman Abramovich usai menghadiri pertemuan di Kiev, Ukraina, dinilai mengindikasikan dugaan racun senjata kimia. Selain Abramovich, dua anggota tim perunding Ukraina juga mengalami gejala yang sama.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (29/3/2022), laporan dugaan diracunnya Abramovich dan dua negosiator (perunding) Ukraina itu disampaikan oleh media terkemuka Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ), dan outlet investigasi Bellingcat, yang mengutip sejumlah sumber yang memahami situasi tersebut.

Gejala-gejala yang dialami Abramovich dan dua perunding Ukraina itu mencakup mata merah, air mata yang terus keluar dan perih, juga kulit mengelupas di bagian wajah dan tangan. WSJ dalam laporannya menyebutkan bahwa ketiga orang itu telah membaik kondisinya dan nyawa mereka tidak dalam bahaya.

Disebutkan WSJ dalam laporannya bahwa penyelidikan terhadap insiden ini dilakukan oleh Christo Grozev, yang merupakan penyidik pada Bellingcat -- outlet media investigasi -- yang menyimpulkan tim Kremlin meracuni tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, dengan agen saraf tahun 2020.

- Viral Video Ukraina Siksa Tentara Rusia, PBB Minta Diselidiki

Sebuah video yang disebut menunjukkan pasukan Ukraina menyiksa tentara Rusia yang menjadi tahanan perang, beredar luas dan viral di media sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun meminta Ukraina dan Rusia untuk segera menyelidikinya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan penyidik Rusia akan memeriksa video yang beredar di media sosial itu.

Peskov menyebut video itu berisi 'gambar-gambar mengerikan' dan perlu dinilai secara hukum. Peskov juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai penyiksaan, harus bertanggung jawab.

Reuters belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut.

- Ukraina Buka Suara soal Abramovich Diduga Keracunan Usai Pertemuan di Kiev

Miliarder Rusia Roman Abramovich dan dua perunding Ukraina dilaporkan mengalami gejala-gejala dugaan keracunan usai menghadiri pertemuan di Kiev. Otoritas Ukraina pun menanggapi laporan tersebut.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/3/2022), informasi itu diungkapkan oleh media terkemuka Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal (WSJ) dan outlet investigasi Bellingcat, yang mengutip sejumlah sumber yang memahami situasi tersebut, pada Senin (28/3) waktu setempat.

Abramovich diketahui menerima permintaan Ukraina untuk membantu perundingan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia sebelumnya mengonfirmasi Abramovich memainkan peran sejak awal dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, namun kini prosesnya ada di tangan tim perunding kedua negara.

WSJ melaporkan setidaknya tiga orang, yakni Abramovich dan dua anggota senior tim perunding Ukraina, mengalami gejala-gejala keracunan usai pertemuan di Kiev pada awal bulan ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads