Positif COVID-19, PM Israel Tunda Kunjungan ke India

Positif COVID-19, PM Israel Tunda Kunjungan ke India

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Mar 2022 15:18 WIB
Israels new prime minister Naftali Bennett holds a first cabinet meeting in Jerusalem Sunday, June 13, 2021. Israels parliament has voted in favor of a new coalition government, formally ending Prime Minister Benjamin Netanyahus historic 12-year rule. Naftali Bennett, a former ally of Netanyahu became the new prime minister (AP Photo/Ariel Schalit)
PM Israel Naftali Bennett (Foto: AP/Ariel Schalit)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menunda kunjungannya yang direncanakan akhir pekan ini ke India. Kunjungan tersebut ditunda setelah pemimpin negeri Yahudi itu dinyatakan positif COVID-19.

"Perjalanan Perdana Menteri Naftali Bennett ke India telah ditunda dan akan dijadwalkan ulang," kata kantornya dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (29/3/2022).

Semula, perjalanan tiga hari, yang diatur setelah undangan dari Perdana Menteri India Narendra Modi itu, telah dijadwalkan untuk dimulai pada hari Minggu (3/4) mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kantor Bennett menyatakan, lawatan itu telah ditetapkan untuk menandai 30 tahun sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik. Itu akan menjadi perjalanan resmi pertama Bennett ke India.

Sebelumnya pada hari Senin (28/3), kantor PM Israel mengatakan Bennett telah dites positif untuk COVID-19 tetapi "merasa sehat dan akan melanjutkan jadwalnya seperti yang direncanakan dari rumahnya".

ADVERTISEMENT

Modi mengunjungi Israel pada 2017 dan mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan balasan setahun kemudian.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang telah dijadwalkan terbang ke India untuk bertemu dengan mitranya dalam kunjungan terpisah minggu ini, juga menunda perjalanannya.

India secara historis menjadi pendukung vokal Palestina, tetapi telah semakin dekat dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir, sebagian melalui pembelian perangkat keras militer dari Israel.

Pada hari Senin (28/3), para diplomat top dari Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir dan Amerika Serikat bertemu dalam pertemuan puncak di Israel selatan.

Palestina mengatakan negara-negara Arab telah mengkhianati tujuan mereka dengan meninggalkan kebijakan boikot Israel selama beberapa dekade sampai konflik Israel-Palestina diselesaikan.

Lihat juga video 'WHO Eropa Desak Dunia Bantu Moldova Tangani Pengungsi Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads