Komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'tidak bisa terus berkuasa' saat berpidato di Warsawa, Polandia, memicu kritikan tajam. Seorang Senator AS bahkan menyebut komentar Biden sebagai 'kesalahan yang mengerikan'.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/3/2022), seorang analis senior AS menilai pernyataan Biden justru bisa memperpanjang perang yang tengah berlangsung di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan memperingatkan bahwa penggunaan kata-kata semacam itu bisa memicu 'eskalasi' konflik, yang selama ini berusaha ditahan oleh AS dan sekutu-sekutu NATO dan melemahkan upaya Barat dalam membantu rakyat Ukraina yang menderita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (28/3/2022):
- Israel Dibiarkan, Presiden Palestina Kesal Standar Ganda Barat Soal Ukraina
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengkritik "standar ganda" Barat yang menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina, namun mengabaikan "kejahatan" Israel terhadap Palestina.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (28/3/2022), Abbas menyampaikan kekesalannya itu kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam konferensi pers dengan wartawan di kediaman presiden Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat.
"Peristiwa terkini di Eropa telah menunjukkan standar ganda yang mencolok," cetusnya Abbas kepada Blinken yang berkunjung.
- 2 Polisi Israel Tewas Ditembak ISIS!
Dua petugas polisi Israel ditembak mati di kota Hadera, Israel utara dalam serangan yang diklaim oleh kelompok ISIS. Serangan pada Minggu (27/3) malam waktu setempat itu terjadi ketika para diplomat tinggi Amerika Serikat dan Arab mengunjungi negara Yahudi itu untuk pertemuan regional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (28/3/2022), polisi mengatakan dua pria bersenjata - warga Arab Israel yang diidentifikasi oleh intelijen Israel sebagai anggota ISIS lokal - tewas ditembak oleh petugas kontraterorisme yang kebetulan berada di dekat lokasi.
"Dua anggota pasukan polisi (negara) Yahudi tewas dan yang lainnya terluka dalam sebuah serangan komando," kata ISIS dalam klaimnya atas serangan yang jarang terjadi di dalam wilayah Israel.
Responden medis darurat mengatakan "dua warga Israel" tewas dalam serangan itu - seorang pria dan seorang wanita - dengan empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit dan dua lagi dirawat di tempat kejadian.
Baca juga: 2 Polisi Israel Tewas Ditembak ISIS! |
- Minta Lebih Banyak Senjata, Presiden Ukraina Tanya Apakah Barat Takut Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut negara-negara Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan persenjataan. Zelensky yang tampak kesal juga mempertanyakan apakah negara-negara Barat takut dengan Rusia.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (28/3/2022), beberapa negara berjanji untuk mengirimkan rudal antibaja dan rudal antipesawat, juga senjata-senjata ringan, namun Zelensky menyatakan Kiev tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan.
"Itu adalah tank untuk negara kami. Itu adalah pertahanan rudal. Itu adalah senjata antikapal. Itulah yang dimiliki mitra-mitra kami, itu yang dibiarkan berdebu di sana," kata Zelensky dalam pernyataan via video pada Sabtu (27/3) tengah malam.
"Ini semua tidak hanya untuk kebebasan Ukraina, tapi juga untuk kebebasan Eropa," tegasnya.
- Kepada Pers Rusia, Presiden Ukraina Nyatakan Negaranya Siap Jadi Netral
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan negaranya bersedia menjadi netral dan merundingkan status wilayah Donbass sebagai bagian dari kesepakatan damai. Namun, kepala intelijen Ukraina menuduh Rusia ingin memecah wilayah negara itu menjadi dua seperti Korea.
Seperti dilansir Reuters, Senin (28/3/2022), Zelensky saat berbicara kepada para jurnalis Rusia via panggilan video, mengatakan bahwa kesepakatan apapun harus dijamin oleh pihak ketiga dan diajukan untuk referendum.
"Jaminan keamanan dan netralitas, status non-nuklir negara kami. Kami siap untuk melakukannya," ucap Zelensky dalam bahasa Rusia.
- Biden Banjir Kritikan Usai Sebut Putin Tak Bisa Terus Berkuasa
Komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'tidak bisa terus berkuasa' saat berpidato di Warsawa, Polandia, memicu kritikan tajam. Seorang Senator AS bahkan menyebut komentar Biden sebagai 'kesalahan yang mengerikan'.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/3/2022), seorang analis senior AS menilai pernyataan Biden justru bisa memperpanjang perang yang tengah berlangsung di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan memperingatkan bahwa penggunaan kata-kata semacam itu bisa memicu 'eskalasi' konflik, yang selama ini berusaha ditahan oleh AS dan sekutu-sekutu NATO dan melemahkan upaya Barat dalam membantu rakyat Ukraina yang menderita.
Macron yang sering berbicara dengan Putin sejak invasi dilancarkan pada 24 Februari, memperingatkan Barat untuk tidak 'memicu eskalasi dalam kata-kata atau tindakan' -- atau berisiko menghambat upaya kemanusiaan penting, termasuk harapan mengevakuasi warga kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia.