Militer Rusia Akui 1.351 Tentaranya Tewas dalam Invasi di Ukraina

Militer Rusia Akui 1.351 Tentaranya Tewas dalam Invasi di Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Mar 2022 11:37 WIB
FILE - A convoy of Russian armored vehicles moves along a highway in Crimea, Tuesday, Jan. 18, 2022. With tens of thousands of Russian troops positioned near Ukraine, the Kremlin has kept the U.S. and its allies guessing about its next moves in the worst Russia-West security crisis since the Cold War. (AP Photo, File)
Ilustrasi -- Konvoi kendaraan lapis baja Rusia di Crimea, yang dicaplok dari Ukraina tahun 2014 lalu (AP Photo/File)
Moskow -

Militer Rusia dalam pernyataan terbaru mengakui bahwa 1.351 tentaranya tewas dalam 'operasi militer khusus' di Ukraina sejak akhir Februari lalu. Rusia juga menyebut lebih dari 400.000 warga sipil telah dievakuasi dari Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3/2022), sejumlah pejabat senior militer Rusia untuk pertama kali dalam beberapa pekan terakhir mengumumkan data terbaru soal jumlah tentara yang tewas dalam invasi di Ukraina.

Dalam briefing di Moskow pada Jumat (25/3) waktu setempat, selain mengumumkan 1.351 tentara tewas di Ukraina, pejabat senior militer Rusia juga menyebut bahwa sekitar 3.825 tentara lainnya mengalami luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia, Mikhail Mizintsev, menuturkan bahwa 419.736 warga sipil telah dievakuasi ke Rusia dari wilayah separatis Donetsk dan Luhansk yang ada di Ukraina bagian timur, juga dari beberapa wilayah Ukraina lainnya.

Dari jumlah itu, sebut Mizintsev, lebih dari 88.000 orang di antaranya merupakan anak-anak dan sekitar 9.000 orang lainnya merupakan warga negara asing.

ADVERTISEMENT

"Rusia akan terus membuka dan menyediakan koridor kemanusiaan ke segala arah," tegas Mizintsev.

Secara terpisah, perwakilan senior Staf Jenderal pada militer Rusia, Sergei Rudskoi, mengecam pasokan senjata dari negara-negara Barat terhadap Ukraina.

"Kami menganggapnya kesalahan besar, pasokan senjata ke Kiev oleh negara-negara Barat. Ini memperpanjang konflik, meningkatkan jumlah korban dan tidak akan bisa mempengaruhi hasil operasi," sebutnya.

"Tujuan sebenarnya dari pasokan semacam ini bukan untuk mendukung Ukraina, tapi untuk menyeret Ukraina ke dalam konflik militer berkepanjangan," ucap Rudskoi dalam pernyataannya.

"Beberapa anggota NATO menyarankan untuk menutup langit. Angkatan Bersenjata Rusia akan memberikan reaksinya," imbuhnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali menyerukan kepada negara-negara NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di Ukraina.

Dalam pernyataannya, Rudskoi menegaskan Rusia melancarkan operasi 'di seluruh wilayah Ukraina'. Dia juga mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan 14.000 tentaranya, sementara 16.000 tentara Ukraina lainnya mengalami luka-luka.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads