Tanda tanya kenapa bisa jatuh vertikal
Kepala Editor Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing, Wang Ya'nan, menuturkan kepada Global Times bahwa menilai dari data penerbangan, tidak ada informasi untuk mengindikasikan pilot melakukan kontak apapun dengan kontrol di daratan.
Wang memperkirakan pesawat kemungkinan mengalami mati mesin pada ketinggian jelajah, yang membuat pilot kehilangan kendali atas pesawat. Situasi itu, sebut Wang, bisa menjadi kegagalan teknis yang sangat serius di mana pesawat mau tidak mau harus mengalami penurunan ketinggian dalam kecepatan tinggi.
Namun demikian, tambah Wang, penyebab spesifik dari kecelakaan ini hanya bisa diketahui hingga kotak hitam pesawat ditemukan dan dianalisis. Tanda tanya besar masih ada.
Jean-Paul Troadec, mantan direktur Biro Penyelidikan dan Analisis Prancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil, mengatakan kepada AFP bahwa "terlalu dini" untuk menarik kesimpulan, tetapi dia mengatakan pola data FlightRadar tersebut "sangat tidak biasa", yakni pesawat turun dari ketinggian dalam waktu cepat.
Analis penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat, Robert Mann dari RW Mann & Company mengatakan, para penyelidik akan membutuhkan perekam data penerbangan untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan penurunan mendadak tersebut. Pengamat berpengalaman bernama Dan Elwell berbicara.
"Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot," kata Dan Elwell, mantan kepala Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) kepada Reuters.
![]() |
Elwell, yang memimpin FAA selama krisis 737-MAX, mengatakan kegagalan mekanis pada jet komersial modern jarang terjadi di ketinggian jelajah.
Seperti dilansir China Global Television Network (CGTN), Selasa (22/3/2022), Kepala Eksekutif Boeing, Dave Calhoun, dalam suratnya pada Senin (21/3) waktu setempat menawarkan dukungan penuh dari para pakar teknisnya untuk penyelidikan yang dipimpin Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC).
"Kami sangat sedih dengan berita kecelakaan yang melibatkan pesawat 737-800 milik China Eastern Airlines," sebut Calhoun dalam pernyataannya.
(dnu/dnu)