Pasukan Rusia Dituduh Lepas Tembakan ke Demonstran Ukraina

Pasukan Rusia Dituduh Lepas Tembakan ke Demonstran Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 22 Mar 2022 13:17 WIB
Sekitar 90 persen populasi Ukraina bisa menghadapi kemiskinan jika terjadi perang berkepanjangan. 18 tahun keberhasilan sosial ekonomi yang telah dicapai bisa sirna.
Ilustrasi -- Situasi konflik di Ukraina yang terus diinvasi Rusia (dok. AP Photo/Felipe Dana)
Kiev -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia melepaskan tembakan ke arah para demonstran tak bersenjata yang menggelar aksi memprotes pendudukan Rusia di kota Kherson, Ukraina selatan. Rekaman sejumlah video menunjukkan para demonstran melarikan diri dari granat kejut dan tembakan berkelanjutan.

"Para penjajah menembaki orang-orang yang pergi keluar secara damai, tanpa senjata, untuk berunjuk rasa. Untuk kebebasan -- kebebasan kita," ucap Zelensky seperti dilansir AFP, Selasa (22/3/2022).

Serangkaian video yang diunggah ke media sosial dan aplikasi pesan Telegram menunjukkan warga setempat berkumpul di 'Alun-alun Kebebasan' di kota Kherson untuk memprotes pendudukan Rusia atas kota tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan pria dan wanita yang menyelimuti diri mereka dengan bendera nasional Ukraina berwarna biru-kuning, terdengar meneriakkan slogan berbunyi 'Pulanglah' dan 'Jayalah Ukraina' sebelum granat kejut memaksa mereka berlarian dalam kepanikan.

Video itu menunjukkan tentara Rusia melepas tembakan ke udara, tanpa bukti langsung bahwa senapan mereka diarahkan ke warga sipil. Namun rekaman video juga menunjukkan sekelompok orang yang tengah merawat seorang pria lanjut usia yang pingsan dan mengalami luka berdarah, sebelum membawanya pergi.

ADVERTISEMENT

Pejabat lokal bernama Yuriy Sobolevsky menuturkan kaki pria lanjut usia itu 'terluka parah' dan dia 'kehilangan banyak darah'. Tapi dia menambahkan bahwa paramedis merawat mereka yang terluka. "Nyawa mereka tidak dalam bahaya," imbuhnya.

Simak video 'Aksi Protes Perang di Kherson Dibubarkan Paksa Militer Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mengecam aksi pasukan Rusia itu dalam pernyataan via Twitter. "Di Kherson, penjahat perang Rusia menembaki orang-orang tak bersenjata yang secara damai memprotes para penjajah," sebut Kuleba.

"Ini adalah wajah buruk Rusia, aib bagi umat manusia. Kita harus menghentikan Rusia! Memberikan sanksi kepada mereka, mengisolasi mereka, menuntut penjahat perang bertanggung jawab," tegasnya.

Kherson yang berpenduduk 300.000 orang sebelum invasi terjadi, menjadi kota besar pertama di Ukraina yang jatuh ke tangan Rusia, dengan pasukan Rusia berhasil menguasainya pada pekan awal invasi.

Warga Kherson rutin menggelar unjuk rasa menentang kendali Rusia atas kota itu, yang menjadi tantangan langsung bagi klaim Rusia telah membebaskan kota itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads