Rusia membombardir Ukraina dengan rudal jelajah Kalibr dan rudal hipersonik Kinzhal. Serangan dilakukan mulai Sabtu malam hingga Minggu pagi waktu setempat.
Dilansir Reuters, Minggu (20/3/2022) Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal jelajah Kalibr ditembakkan dari kapal-kapal di Laut Hitam dan laut Kaspia. Sementara rudal hipersonik Kinzhal diluncurkan dari wilayah udara Semenanjung Krimea.
"Rudal jelajah Kalibr diluncurkan dari perairan Laut Hitam menuju pabrik Nizhyn yang memperbaiki kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam pertempuran," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov.
"Rusia juga menembakkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Kaspia dan rudal hipersonik Kinzhal dari wilayah udara Krimea untuk menghancurkan fasilitas penyimpanan bahan bakar yang digunakan oleh militer Ukraina," imbuh Konashenkov.
Tak hanya itu, Rusia juga melakukan penyerangan terhadap pusat persiapan militer Ukraina, di mana terdapat markas pasukan asing yang bergabung dengan pasukan Kiev.
Diketahui invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Ribuan orang tewas dengan lebih dari 3 juta jiwa mengungsi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat (AS) menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.
Sementara Ukraina mengatakan sedang berjuang mempertahankan negaranya. Klaim genosida Putin disebut Ukraina hanyalah omong kosong.
Atas invasi yang dilakukan Rusia, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran. Sanksi-sanksi itu menurut Kremlin sama saja dengan deklarasi perang ekonomi oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Simak Video 'Rusia Sebut Ukraina Rencanakan Provokasi Serang AS':
(izt/gbr)