Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (OHCHR) mengatakan setidaknya 847 warga sipil telah tewas dan 1.399 terluka di Ukraina. Angka tersebut dilaporkan per Jumat (18/3) lalu.
"Sebagian besar korban berasal dari senjata peledak seperti penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, hingga serangan rudal dan udara," kata OHCHR, dilansir Reuters, Minggu (20/3/2022)
OHCHR mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih banyak dibanding yang dilaporkan. Namun tim pemantau belum dapat memverifikasi laporan korban dari beberapa kota yang terkena dampak parah invasi Rusia ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pemerintah Kota Kiev, Ukraina melaporkan pada Sabtu (19/3) lalu terkait korban tewas dan luka-luka di ibu kota Ukraina tersebut. Tercatat ada 228 orang tewas, 4 di antaranya adalah anak-anak.
Adapun korban luka-luka akibat invasi Rusia ke ibu kota Kiev mencapai lebih dari 912 orang.
Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya menuduh Moskow menyerang warga sipil. Rusia menyebut tindakan militernya di Ukraina sebagai "operasi khusus" dan membantah menyerang warga sipil. Rusia bersikeras bahwa pihaknya menargetkan infrastruktur militer Ukraina.
Simak Video 'Rusia Sebut Ukraina Rencanakan Provokasi Serang AS':