Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuding Dewan Eropa sebagai instrumen 'Russophobia' yang melayani kepentingan Barat. Tudingan tersebut dilontarkan setelah Rusia diusir dari keanggotaan Badan hak-hak pan-Eropa.
"Karena aktivitas Russophobic orang Barat, Dewan Eropa kehilangan alasannya," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AFP, Sabtu (19/3/2022).
"Dengan menempatkan layanan kepentingan blok di atas tujuan hukumnya sendiri, Dewan Eropa telah berubah menjadi instrumen yang patuh dari Uni Eropa, NATO dan satelit mereka," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moskow telah ditangguhkan dari semua hak perwakilannya pada 25 Februari, sehari setelah dimulainya operasi militer di Ukraina. Zakharova menyebut pengusiran itu tidak mengubah apa pun bagi Rusia.
"Rusia tidak menerima pengawasan Brussel dalam masalah hak asasi manusia," ucapnya.
Seperti diketahui, Rusia telah menjadi anggota Dewan Eropa sejak 1996. Pada Selasa (15/3), Rusia mengumumkan bahwa mereka mundur dari Dewan Eropa. Sehari setelahnya, keputusan resmi diambil oleh komite menteri badan tersebut dengan mengusir Rusia imbas invasinya di Ukraina.
Keluarnya dari badan tersebut telah memicu keprihatinan atas hak asasi manusia di negara tersebut.
Lihat video 'Dikepung Militer Rusia, Antrean Panjang Kendaraan Keluar Mariupol':