Biden Akan Telepon Xi Jinping, Ingatkan soal Dukungan China ke Rusia

Biden Akan Telepon Xi Jinping, Ingatkan soal Dukungan China ke Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 13:17 WIB
Chinese President Xi Jinping and US President Joe Biden talked by phone for the second time this year (NICOLAS ASFOURI, Nicholas Kamm/AFP/File)
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (NICOLAS ASFOURI, Nicholas Kamm/AFP/File)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara via telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (18/3) waktu setempat. Biden disebut akan memperingatkan Xi bahwa China akan memikul tanggung jawab atas dukungannya kepada Rusia, yang dikecam secara global karena menginvasi Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/3/2022), percakapan telepon antara Biden dan Xi itu dilakukan saat momen sangat penting dalam hubungan AS dan China, juga saat konflik Ukraina berlangsung. Gedung Putih mengumumkan percakapan telepon itu akan digelar pukul 09.00 pagi waktu AS atau pukul 21.00 waktu Beijing.

Pemerintahan Biden sebelumnya melontarkan peringatan bahwa China akan menghadapi konsekuensi mengerikan jika memberikan dukungan material untuk perang yang dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal tersebut akan dibahas Biden dalam percakapan teleponnya dengan Xi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Biden akan berbicara dengan Presiden Xi besok, dan akan memperjelas bahwa China akan memikul tanggung jawab atas tindakan apapun yang diambil untuk mendukung agresi Rusia, dan kami tidak akan ragu untuk memicu kerugian," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam konferensi pers pada Kamis (17/3) waktu setempat.

Disebutkan Blinken bahwa China memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan pengaruhnya dengan Putin dan untuk membela aturan internasional. Namun apa yang terlihat, sebut Blinken, China 'bergerak ke arah berlawanan'.

ADVERTISEMENT

"Kami khawatir bahwa mereka mempertimbangkan untuk secara langsung membantu Rusia dengan peralatan militer untuk digunakan di Ukraina," sebut Blinken, yang secara resmi mengonfirmasi laporan sebelumnya soal pejabat AS meyakini China mengisyaratkan kesediaan memberikan dukungan semacam itu ke Moskow.

Blinken tidak menjelaskan soal 'kerugian' apa yang akan diterima China. Otoritas AS juga belum menunjukkan bukti untuk memperkuat klaim bahwa China mengisyaratkan kesediaan untuk membantu Rusia.

Simak juga video 'AS Siapkan Sanksi Keras Buat China jika Sampai Bantu Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Rusia telah menyangkal pihaknya meminta bantuan militer kepada China, dan Kementerian Luar Negeri China menyebut gagasan itu sebagai 'informasi keliru'.

Namun China diketahui menolak untuk mengecam aksi militer Rusia di Ukraina, dan enggan menyebutnya sebagai invasi. Otoritas China juga menyensor konten online di wilayahnya yang dianggap pro-Barat atau tidak menguntungkan Rusia.

Blinken menyebut penolakan China untuk mengecam Rusia sama sekali tidak sesuai dengan pengakuannya terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menggarisbawahi kedaulatan negara.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads