Resolusi Soal Ukraina Tak Didukung China-India, Rusia Batalkan Voting DK PBB

Resolusi Soal Ukraina Tak Didukung China-India, Rusia Batalkan Voting DK PBB

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 10:05 WIB
In this image provided by the United Nations, the U.N. Security Council meets for an emergency session on Ukraine, Monday, Feb. 21, 2022, at the U.N. headquarters. (Evan Schneider/United Nations via AP)
Ilustrasi -- Rapat darurat Dewan Keamanan PBB membahas Ukraina (dok. Evan Schneider/United Nations via AP)
New York -

Rusia membatalkan voting Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk resolusi soal situasi 'kemanusiaan' di Ukraina, yang dijadwalkan pada Jumat (18/3) waktu setempat. Pembatalan voting dilakukan karena kurangnya dukungan dari sekutu dekat Rusia untuk resolusi yang disusunnya sendiri itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (18/3/2022), seorang diplomat PBB mengungkapkan bahwa Rusia gagal mengamankan co-sponsorship dari China dan India untuk draf resolusinya, yang artinya kedua negara itu tidak akan mendukung resolusi yang diajukan Rusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kemudian mengonfirmasi bahwa voting resolusi soal kemanusiaan di Ukraina batal digelar. Resolusi itu tidak memiliki kesempatan untuk diadopsi negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB karena akan diveto oleh negara-negara kekuatan dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Rusia berharap agar beberapa suara dukungan menunjukkan pihaknya masih mendapat dukungan di panggung dunia usai melancarkan invasi ke Ukraina 24 Februari lalu yang dikecam secara global.

Rusia diketahui telah menunda dua kali voting untuk resolusi kontroversial yang disusunnya, yang isinya mengecam serangan terhadap warga sipil di Ukraina dan menyerukan jalur aman bagi mereka.

ADVERTISEMENT

Rusia mengajukan draf resolusi ke Dewan Keamanan PBB pada Selasa (15/3) lalu dan meminta voting digelar keesokan harinya. Namun kemudian Rusia mengubah pikirannya dan meminta voting diundur ke Kamis (17/3), sebelum diundur lagi ke Jumat (18/3).

Simak juga video 'Wali Kota di Ukraina Rilis Video Usai Dibebaskan dari Tahanan Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut resolusi yang diajukan Rusia itu 'menggelikan' dan 'ditakdirkan untuk gagal'.

Hal senada diucapkan Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward.

"Minggu ini, anehnya, Rusia mengajukan resolusi yang antara lain, menyerukan perlindungan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Ini merupakan permainan sinis dalam menghadapi penderitaan manusia yang ekstrem," cetusnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads