Intelijen militer Inggris melaporkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina sebagian besar terhenti di semua lini. Pasukan Rusia disebut mengalami kerugian besar dalam pertempuran di Ukraina.
"Pasukan Rusia membuat kemajuan minimal di darat, laut dan udara dalam beberapa hari terakhir," sebut Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijennya, seperti dilansir Reuters dan CNN, Kamis (17/3/2022).
Disebutkan juga bahwa pasukan Rusia terus menderita kerugian besar dan perlawanan yang diberikan Ukraina masih kuat. Rusia diketahui melancarkan invasi militer ke Ukraina sejak 24 Februari lalu dan terus berlanjut hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlawanan Ukraina tetap kokoh dan terkoordinasi dengan baik," demikian dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
"Sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk semua kota besar, tetap berada di tangan Ukraina," imbuh laporan intelijen yang dirilis Kementerian Pertahanan Inggris.
Laporan intelijen Inggris sebelumnya menyebut pasukan Rusia menggunakan senjata-senjata yang lebih tua, yang keakuratannya dianggap kurang efektif secara militer dan lebih mungkin memicu korban sipil.
Disebutkan juga oleh laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris bahwa akibat penundaan dalam 'mencapai tujuan dan kegagalan menguasai wilayah udara Ukraina' maka Rusia mungkin telah 'menggunakan lebih banyak senjata yang diluncurkan dari udara daripada yang direncanakan'.
Situasi itu disebut mendorong pasukan Rusia menggunakan persenjataan yang kurang efektif secara militer.
Laporan intelijen soal melambatnya pergerakan pasukan Rusia di Ukraina juga disampaikan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) pada Senin (14/3) waktu setempat. Disebutkan seorang pejabat pertahanan senior AS itu bahwa 'hampir semua' pergerakan pasukan Rusia 'tetap terhenti'.
(nvc/idh)