Diminta Polandia, NATO Ogah Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina

Diminta Polandia, NATO Ogah Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Mar 2022 18:23 WIB
A destroyed tank is seen after battles between Ukrainian and Russian forces on a main road near Brovary, north of Kyiv, Ukraine, Thursday, March 10, 2022. (AP Photo/Felipe Dana)
Sebuah tank yang hancur ditinggalkan di ruas jalanan Brovary, sebelah utara Kiev, usai pertempuran tentara Ukraina dan Rusia terjadi (dok. AP Photo/Felipe Dana)
Brussels -

Polandia menyerukan agar aliansi NATO mengirimkan misi pasukan perdamaian bersenjata ke Ukraina. Seruan itu ditolak oleh negara-negara anggota NATO lainnya.

Namun demikian, negara-negara NATO berjanji untuk terus mengirimkan pasokan persenjataan ke Ukraina meskipun ada ancaman dari Rusia. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (16/3/2022).

Dalam kunjungan langsung ke Kiev pada Selasa (15/3) waktu setempat, Wakil Perdana Menteri (PM) Polandia Jaroslaw Kaczynski mengusulkan pengerahan misi penjaga perdamaian ke Ukraina untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun para Menteri Pertahanan negara-negara NATO mengkhawatirkan gagasan Kaczynski tersebut, ketika mereka tiba Brussels untuk menghadiri pembicaraan mendadak membahas invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya khawatir kita masih terlalu dini untuk bicara soal itu," ucap Menteri Pertahanan (Menhan) Belanda Kajsa Ollongren dalam tanggapannya.

ADVERTISEMENT

"Pertama, kita harus mendapatkan gencatan senjata. Kita harus melihat penarikan dari Rusia. Harus ada semacam kesepakatan antara Ukraina dan Rusia, dan saya pikir pembicaraan masih berlangsung," imbuhnya.

"Selalu baik untuk memikirkan apa yang terjadi setelah itu, tapi pertama, kita harus mencapai itu," ujarnya.

Menhan Estonia Kalee Laanet secara terpisah menyebut bahwa misi penjaga perdamaian yang diusulkan Polandia merupakan 'salah satu kemungkinan dan, tentu, kita harus melihat semua kemungkinan yang membantu Ukraina'.

Namun Laanet juga mengatakan bahwa pengerahan misi penjaga perdamaian akan membutuhkan dukungan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), di mana Rusia memiliki hak veto.

Sementara Menhan Inggris Ben Wallace menyatakan dirinya perlu 'memeriksa detailnya terlebih dulu sebelum mengambil keputusan soal apa yang terjadi'.

NATO menolak permintaan Ukraina untuk mengintervensi dalam konflik di wilayahnya, termasuk memberlakukan zona larangan terbang untuk menghentikan pengeboman Rusia.

Aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah berulang kali memperingatkan bahwa keterlibatan langsung di negara non-anggota, Ukraina, bisa memicu konfrontasi dengan Rusia yang mungkin meluas kepada perang nuklir.

Negara-negara NATO lebih memilih untuk mengirimkan persenjataan untuk membantu militer Ukraina dalam mempertahankan negara mereka, khususnya sistem rudal antitank dan antipesawat portable yang sangat dibutuhkan.

Rusia juga memperingatkan bahwa setiap pengiriman senjata menjadi target yang sah untuk diserang oleh militernya di Ukraina. Namun para Menhan negara-negara NATO bersikeras menyatakan akan tetap mengirimkan persenjataan ke Ukraina.

"Kita mendukung kemampuan mereka untuk mempertahankan diri mereka dan kita akan terus mendukung mereka ke depan," tegas Menhan AS Lloyd Austin.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads