AS Peringatkan Ada Konsekuensi Jika China Bantu Rusia Hindari Sanksi

AS Peringatkan Ada Konsekuensi Jika China Bantu Rusia Hindari Sanksi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Mar 2022 15:14 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Ilustrasi -- Bendera AS dan China dikibarkan saat Presiden Xi Jinping berkunjung ke Gedung Putih tahun 2015 lalu (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) memperingatkan China akan 'benar-benar' menghadapi konsekuensi jika membantu Rusia untuk menghindari sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terkait invasinya ke Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Senin (14/3/2022), peringatan itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan yang dijadwalkan bertemu diplomat top China Yang Jiechi di Roma, Italia, pada Senin (14/3) waktu setempat.

Berbicara kepada CNN pada Minggu (13/3) waktu setempat, Sullivan menyatakan bahwa AS meyakini China menyadari Rusia merencanakan sejumlah tindakan di Ukraina sebelum invasi dilancarkan pada 24 Februari lalu, namun China mungkin tidak memahami sepenuhnya apa yang direncanakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah invasi dilancarkan, menurut sejumlah pejabat AS, Rusia mencari baik bantuan perlengkapan militer maupun dukungan dari China.

Sullivan menegaskan bahwa AS memantau dengan cermat untuk melihat sejauh mana China memberikan dukungan ekonomi atau material kepada Rusia. Dia juga menyatakan bahwa AS akan memberikan konsekuensinya jika itu terjadi.

ADVERTISEMENT

"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi kepada Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya-upaya menghindari sanksi skala besar atau mendukung Rusia untuk mengisinya kembali," kata Sullivan.

"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan tidak akan mengizinkan adanya bantuan untuk Rusia menghindari sanksi-sanksi ekonomi dari negara manapun, di mana pun di dunia," imbuhnya.

Simak video 'AS Siap Bantu Senjata ke Ukraina, Tapi Enggan Turun Perang':

[Gambas:Video 20detik]



Pertemuan antara Sullivan dengan diplomat top China di Roma telah dijadwalkan sejak lama, dan menjadi bagian dari upaya lebih luas dari AS dan China untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka dan mengelola kompetisi di antara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Namun menurut seorang pejabat AS, Sullivan juga berencana untuk memperjelas kekhawatiran AS sembari memetakan konsekuensi dan peningkatan isolasi yang akan dihadapi China secara global jika negara itu meningkatkan dukungannya terhadap Rusia.

China diketahui merupakan mitra dagang utama Rusia. Otoritas China enggan menyebut aksi militer Rusia ke Ukraina sebagai 'invasi' dan tidak mau mengecamnya. Meskipun Presiden China Xi Jinping, pekan lalu, menyerukan semua pihak untuk menahan diri terkait konflik Ukraina dan Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads