Wali Kota Aguililla di Meksiko tewas ditembak oleh sejumlah pria bersenjata tak dikenal. Penembakan maut ini terjadi di negara bagian Michoacan, yang diguncang perang mematikan antara kartel-kartel narkoba yang saling bermusuhan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (11/3/2022), sejumlah personel militer Meksiko yang dikerahkan ke lokasi penembakan menuturkan kepada AFP bahwa Wali Kota Aguililla Cesar Valencia ditembak mati oleh sejumlah penyerang tak dikenal pada Kamis (10/3) waktu setempat.
Valencia ditembak saat bepergian dengan kendaraan dinas di dekat sebuah lapangan sepakbola di kota tersebut. Menurut para personel militer Meksiko itu, Valencia mengalami sedikitnya dua luka tembakan di bagian dada dan leher.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengecam keras pembunuhan itu," tegas Gubernur Michoacan Alfredo Ramirez Bedolla dalam pernyataan via Twitter.
"Saya telah merilis instruksi untuk menyelidiki peristiwa itu secara menyeluruh... dan untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab," imbuhnya.
Diketahui bahwa kartel narkoba setempat kerap terlibat bentrokan untuk memperebutkan kendali atas rute penyelundupan narkoba di Michoacan.
Belum diketahui secara jelas motif penembakan terhadap Valencia tersebut. Namun para Wali Kota dan politikus daerah di Meksiko kerap menjadi korban tindak kekerasan yang berkaitan dengan korupsi dan jalur perdagangan narkotika senilai miliaran dolar Amerika.
Kota Aguililla juga diketahui merupakan tempat kelahiran bos kartel narkoba berpengaruh Kartel Generasi Baru, Nemesio 'El Mencho' Oseguera. Oleh Amerika Serikat (AS), Oseguera (55) ditetapkan sebagai salah satu buronan paling dicari dengan imbalan untuk penangkapannya mencapai US$ 10 juta.
Secara terpisah, masih di negara bagian Michoacan yang merupakan produksi alpukat terbesar di dunia, bentrokan antara anggota geng kriminal bersenjata dilaporkan menewaskan lima orang pada Kamis (10/3) waktu setempat.
Bentrokan itu sempat melibatkan pendudukan kantor Wali Kota di desa Nueveo Parangaricutiro, namun petugas keamanan Meksiko berhasil merebut kembali gedung tersebut. Sedikitnya 32 tersangka ditahan dan 40 senjata, termasuk senapan serbu, senapan mesin, dan peledak, disita dalam bentrokan itu.