Kala ISIS Bawa-bawa Hukuman Tuhan Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Kala ISIS Bawa-bawa Hukuman Tuhan Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 11 Mar 2022 07:23 WIB
Tiga warga Prancis yang bergabung ke ISIS dihukum mati di Irak
Foto: Ilustrasi ISIS (BBC World)
Jakarta -

Kelompok teroris ISIS mengomentari perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. ISIS menyebut invasi Rusia ke Ukraina itu sebagai hukuman Tuhan.

Hal itu disampaikan ISIS dalam tulisan editorial di surat kabarnya, al-Naba seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (10/3/2022). ISIS menganggap perang di Ukraina sebagai 'hukuman Tuhan' bagi Barat.

ISIS berharap hukuman Tuhan itu menghancurkan 'musuh-musuh Islam'. Kelompok teroris itu mengatakan umat muslim tidak boleh memihak dalam perang itu dan meramalkan bakal ada 'konsekuensi besar' terlepas dari hasil perang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang terjadi hari ini, perang berdarah langsung antara tentara-tentara salib Ortodoks - Rusia dan Ukraina - hanyalah salah satu contoh hukuman Tuhan bagi mereka, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an," demikian tertulis dalam editorial tersebut.

ISIS mengatakan perang Rusia vs Ukraina ini hanya awal dari perang lainnya antara apa yang disebutnya segara-negara tentara salib. Kematian di Ukraina dianggap sebagai adegan kecil dari perang besar yang akan dimulai.

ADVERTISEMENT

'Apakah lama atau singkat, perang Rusia-Ukraina ini hanyalah awal dari perang berikutnya antara negara-negara Tentara Salib, dan gambar kehancuran dan kematian yang kita lihat hanyalah adegan kecil dari situasi di mana perang besar dimulai," ujar ISIS.

ISIS menyatakan invasi Rusia ke Ukraina itu 'tidak mengejutkan'. Mereka mengatakan itu adalah 'keadaan persaingan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia untuk mengendalikan negara-negara Eropa Timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui membentuk aliansi dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk melawan ISIS dalam perang saudara di Suriah. Sementata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah keturunan Yahudi dan Ukraina merupakan salah satu anggota koalisi global untuk mengalahkan ISIS.

Simak video 'Putin Sebut Sanksi Ekonomi Barat Rugikan Negara Mereka Sendiri':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

ISIS Tunjuk Pemimpin Baru

ISIS sendiri diketahui baru saja melakukan pergantian pimpinan. Mereka menunjuk pemimpin baru setelah mengonfirmasi kematian pimpinan lama mereka, Abu Ibrahim al-Quraishi. Pemimpin baru ISIS ialah Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.

"Jihadis ISIS telah berjanji setia kepada Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi sebagai amir atas orang-orang beriman dan khalifah umat Islam," kata juru bicara ISIS dalam rekaman audio yang mengkonfirmasi kematian mantan kepala ISIS bersama anggota kelompok itu, seperti dilansir dari AFP.

Qurashi diketahui tewas meledakkan diri pada awal Februari saat diserbu tentara Amerika Serikat (AS) di barat laut Suriah. Lokasi itu merupakan daerah yang dikendalikan oleh para ekstremis saingan ISIS.

Dilansir dari Reuters, Jumat (4/2), Quraishi diketahui memimpin ISIS sejak kematian Abu Bakr al-Baghdadi yang merupakan pendiri dan pemimpin ISIS sebelumnya. Baghdadi tewas pada tahun 2019 dalam operasi khusus militer AS. Baghdadi saat itu juga dilaporkan meledakkan diri saat digerebek militer AS di Suriah.

Presiden Joe Biden dan sejumlah pejabat AS mengatakan Quraishi meledakkan diri dan anggota keluarganya sendiri saat pasukan khusus AS mendekati persembunyiannya pada Kamis (3/2) dini hari waktu setempat. Dia memicu sebuah ledakan yang menewaskan dirinya dan anggota keluarganya, termasuk anak-anak.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads